Viral! Kisah Seorang Pasien di Banyumas Yang Tidak Mendapatkan Pelayanan Terbaik di Rumah Sakit A
Tangkapan layar postingan yang viral di Medsos soal pasien di rs di banyumas--
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Sebuah postingan viral di media sosial menceritakan kisah seorang pasien di Banyumas yang tidak mendapatkan pelayanan dengan baik. Cerita itu di posting oleh oleh akun bernama @meysetiawati di Twitter sejak 18 jam yang lalu dan saat ini telah dilihat oleh 89 ribu kali.
Dalam postingannya itu, pemosting menceritakan, jika adiknya Geta Ramdhani (18) warga Ajibarang Kulon sudah mengeluh sakit sepulang dari Purwokerto pada 10 Februari 2023 lalu.
"Keesokan harinya ia diantar oleh suami ke dokter umum faskes 1 untuk berobat. Geta mengeluh demam, kekurangan selera makan, lemas, dan mudah lelah," katanya dalam postingannya.
Pemosting pun lalu menceritakan, jika Ia menulis cerita itu di twitter lantaran ingin berbagi cerita tentang perjuangan keluarganya, agar Geta mendapatkan penanganan yang terbaik.
"Semoga kedepannya tidak ada lagi Geta Geta lain yang bernasib sama. Kalian tidak sendiri masih banyak orang baik diluar sana. Doakan Geta supaya lekas pulih, ya. Terimakasih," tambahnya.
Awal ceritanya dimulai setelah adiknya dibawa periksa pada Kamis malam tanggal 16 Februari 2023.
"Om menghubungiku lewat telepon mengenai kondisi Geta yang terus-menerus mengeluarkan liur dari mulutnya dan tenggorokannya susah menelan. Ia juga merasa pusing dan lemas. Bapakku mengira Geta darah rendah, kemudian dibelikan sate kambing," katanya.
Setiap malam Geta menggerutu karena 3 hari setelah berobat, Ia merasa tak ada perubahan.
"Akhirnya, oleh Bapa dibawa ke dokter umum lain. Pun tak ada perubahan, malah makin memburuk," tambahnya.
Geta makan dengan tenggorokan yang susah menelan.
"Keesokan harinya aku&suami mengunjunginya, membujuk Geta yg takut dg jarum suntik untuk berobat ke RSUD A. Kondisinya saat itu tk bisa mengunyah,sdh agak susah berbicara, badanya panas, lemas, tapi masih sanggup berjalan & berboncengan dg suami," jelasnya.
Sesampainya di RSUD A, Geta ditangani IGD sekitar pukul 12.30 WIB dengan biaya ditangguhkan pada BPJS kelas III yang kami bayarkan setiap bulannya. Barulah di pindah ke ruang Camar pada pukul 16.00.
"Di ruang Camar kesadarannya makin menurun, tangan dan kaki kiri Geta sudah sulit digerakkan. Tangan kanannya bergerak seperti tak bisa di kontrol. Atas saran dokter, sabtu 18 februari 2023 Geta dibawa ke ICU," terangnya kembali.
Geta koma di ICU dan didiagnosa Encephalitis (radang otak). Hal itu menurutnya, membuat kaget keluarganya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: