Jangan Lagi Teruskan Pesan Suara WA Penculikan Anak, Kapolresta Banyumas : Sebar Hoax Ditindak UU ITE
Ilustrasi penculikan anak -Foto dok net-
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Kabar dan isu penculikan anak yang organ tubuhnya akan dijual menghebohkan masyarakat Banyumas. isu penculikan ini menyebar melalui pesan suara/voice note yang massif beredar di grup-grup WhatsApp.
Uji, salah satu warga Kalibagor mendapatkan pesan suara itu karena ada saudara yang menanyakan kebenarannya.
Dirinya yang mengetahui update informasi dari kepolisian melalui media sosial lalu menjelaskan bahwa itu adalah hoax. Aji pun kemudian membalas dan menjelaskan bahwa itu hoax.
"Saya menerima dan ditanya sama saudara, lalu dijawab itu hoax karena tidak ada peristiwa penculikan di kepolisian di Banyumas," kata Aji.
Uji sebagai warga Banyumas pun kemudian menjelaskan, pesan suara yang diterimanya tidak akan disebar kemanapun.
"Jangan lagi teruskan pesan suara WA yang penculikan. Bisa membuat resah. Cukup jelaskan itu hoax sesuai informasi di kepolisian di media sosial," katanya.
Diketahui bawah narasi yang dibawakan oleh pembuat pesan suara (penyebar hoax, red) juga terdengar meyakinkan. Apalagi pembuat pesan suara menggunakan bahasa ngapak, dan menyebut lokasi kejadian.
Menanggapi soal kabar penculikan anak yang dishare secara berantai itu, Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu meminta masyarakat agar tetap tenang, dan tidak panik.
Kapolresta Banyumas memastikan, bahwa kabar yang beredar mengenai penculikan anak dan dibagikan secara berantai lewat pesan suara itu di WA ialah hoax.
BACA JUGA:Bhabinkamtibas di Jatilawang: Tidak Ada Peristiwa Dugaan Penculikan Anak di Desa Pekuncen
"Untuk sementara terkait dengan penculikan anak, kalau di Polresta banyumas belum ada laporannya," ungkapnya, Selasa (31/1).
Masyarakat tetap diminta waspada dan melakukan antisipasi.
BACA JUGA:Begini Fakta Isu Dugaan Percobaan Penculikan Anak di Pekuncen Jatilawang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: