Pesan Suara Penculikan Anak Incar Organ Tubuh Beredar Masif di Banyumas, Kapolsek : Hoax Itu
Ilustrasi penculikan anak --
PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID- Beredarnya pesan suara yang teruskan berkali-kali di grup-grup WA terkait isu penculikan anak yang terjadi SD Ledug Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas ternyata hoax. Diketahui pesan penuculikan anak dan menghebohkan masyarakat itu beredar secara massif, Senin (30/1) kemarin.
Dan saat ditindaklanjuti oleh petugas Polsek Kembaran, faktanya pesan suara itu tidak benar alias hoax.
"Sudah kami tindak lanjuti dengan cek TKP, dan Pulbaket di sekitar TKP hasil yang didapat terkait voice note yang beredar viral adalah HOAK atau tidak benar," kata Kapolresta Banyumas Kombes Pol Edy Suranta Sitepu Kapolsek Kembaran, AKP Benny Timor, Selasa (31/1).
BACA JUGA:Siswi MAN Yang Dibawa Pergi Pacarnya, Polresta Banyumas : Sudah Kita Atensi dan On Proses
Berdasarkan tindak lanjut di TKP, dari keterangan saksi-saksi yang terdiri dari Kepala Sekolah, guru olah raga, dan wali kelas SD Ledug Kecamatan, informasi itu ialah hoax.
"Info dalam Voice Note tersebut adalah Hoak, karena di SD ledug kelas 2 A tidak ada anak yang bernama Saskia," lanjutnya.
Sementara untuk siswa atau siswi Kelas 2 A dan 2 B pada hari Senin (30/1) sekira pukul 09.00 WIB berolah raga teori didalam ruang kelas.
BACA JUGA:Ini Kata Dinhub Banyumas Terkait Penggunaan Odong-odong
"Untuk siswa atau siswi kelas 2C Dan 2D berolahraga dilapangan sebelah Timur SD ledug, dan jumlah lengkap 29 anak," lanjutnya.
Menurutnya juga di SD Ledug tidak guru yang bernama Haryono seperti apa yang disampaikan dalam Voice Note.
Saat ditindaklanjuti oleh petugas Polsek Kembaran, faktanya pesan suara itu tidak benar alias hoax. --
"Tidak ada yang mengetahui asal usul voice note dan suara yang ada di voice note tersebut," terangnya.
BACA JUGA:Sopir Mikrobus Ajibarang-Purwokerto Kompak Tidak Narik Penumpang, Ada Apa?
Adapun guru olah raga yang mengajar olah raga melekat dengan siswa atau siswi di lapangan olah raga sebelah timur SD Ledug, dan pada saat pengecekan siswi siswi lengkap sebanyak 29 anak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: