Amblas 8 meter, Jalan Kayuares-Aribaya Banjarnegara Ditutup
PENUTUPAN JALAN Relawan FRB Pagentan saat membuat papan penutupan jalan setelah terjadinya jalan Desa Kayuares-Aribaya amblas sedalam 8 meter agar para pengguna jalan menggunakan jalan lain. Doc FRB Pagentan --
BANJARNEGARA - Akibat Pergerakan tanah yang terjadi di wilayah Kecamatan Pagentan Banjarnegara, akses utama warga Desa Kayuares menuju Banjarnegara ditutup karena amblas hingga 8 meter dan tidak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, Senin (9/1).
Amblasnya jalan utama warga Desa Kayares menuju Banjarnegara, tepatnya di jalan Kayuares-Aribaya ini, terjadi sejak sepekan lalu. Bahkan tanah terus bergerak, hingga membuat jalan amblas hingga kedalaman 8 meter.
Jalan tersebut, merupakan jalan kabupaten yang menghubungkan Desa Kayuares dan Desa Aribaya, serta akses utama warga Kayuares menuju Kota Banjarnegara. Pada tahun 2020 sudah ada perbaikan pada jalan tersebut dengan cor beton. Namun kondisi tanah yang labil, membuat jalan kembali amblas dan saat ini tidak bisa warga lalui.
BACA JUGA:Kepala Desa Lengkong Diberhentikan Tetap Setelah Sidang Kode Etik
Kepala Desa Kayuares, Kodam mengatakan, kondisi jalan memang labil dan sudah amblas sejak beberapa hari lalu. Namun puncaknya pada Minggu (8/1), setelah hujan lebat yang membuat tanah kembali bergerak hingga kedalaman 8 meter.
“Saat ini suduh tidak bisa warga lalui, para relawan FRB juga sudah membuat papan penutupan jalan, warga Aribaya yang akan ke Banjarnegara harus berputar melalui Bulukinung, Pagentan, dan Banjarnegara,” katanya.
Sementara itu, koordinator relawan RAPI Banjarnegara, Tejo Sumarno mengatakan, untuk sementara para relawan RAPI bersama BPBD dan FRB Pagentan melakukan penjagaan, serta membuat akses jalan darurat. Minimal pejalan kaki bisa melalui jalan tersebut meski harus tetap ekstra hati-hati, mengingat masih memungkinkan adanya pergerakan tanah.
BACA JUGA:Di Purwokerto, Di Tahun 2022 Ada 2.807 Janda
“Untuk akses kendaran sudah tidak bisa, namun warga bersama relawan mencoba membuka akses untuk pejalan kaki, sehingga masih bisa dilalui. Para relawan juga melakukan pemantauan pergerakan tanah di lokasi jalan amblas tersebut,” katanya.(jud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: