Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un, Ini 4 Artinya dari Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 155-157 Menurut Para Ahli

Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un, Ini 4 Artinya dari Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 155-157 Menurut Para Ahli

ilustrasi -foto dok net-

PURWOKERTO, RADARBANYUMAS.CO.ID - Saat ada musibah, umat Islam mengucapkan Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un. Hal itu seringkali terucap saat ada musibah semisalnya kematian, atau musibah lainnya. 

Sebenarnya, apa makna dari Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un? Berikut makna dan arti yang harus dipahami umat Islam karena erat hubungannya dengan keadaan di dunia yang memiliki cobaan dari Allah SWT. 

Kata Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un sendiri ada Surat Al Baqarah. Berada di antara ayat 155-157. Surat Al Baqrah adalah surah setelah surah Alfatihah.     

BACA JUGA:Ramadan, Melandingkan Islam ke Dalam Hati 

Berikut ini 4 makna dari tafsir ulama atas surat Al-Baqarah ayat 155-157 seperti yang dikutip Radar Banyumas dari islam.nu.or.id dalam website resminya Nahdlatul Ulama.   

Ini adalah teks, terjemahan dan kutipan sejumlah tafsir ulama atas surat Al-Baqarah ayat 155-157:

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ (155) اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ (156) اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ (157)

Arab Latin : (155) Wa lanabluwannakum bisyai'im minal-khaufi wal-jû‘i wa naqshim minal-amwâli wal-anfusi wats-tsamarât, wa basysyirish-shâbirîn. (156) Alladzîna idzâ ashâbat-hum mushîbah, qâlû innâ lillâhi wa innâ ilaihi râji‘ûn. (157) Ulâ'ika ‘alaihim shalawâtum mir rabbihim wa raḫmah, wa ulâ'ika humul-muhtadûn.

Artinya: “(155) Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar, (156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (157) Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Ragam Tafsir Al-Baqarah Ayat 155-157

Syekh Nawawi Banten (1316 H) terkait lafal “wa lanabluwannakum”, menjelaskan bahwa dalam hal ini Allah bersumpah dengan Dzat-Nya sendiri.

“Demi Allah, akan Kami uji kalian seperti orang yang menguji tingkah kalian apakah kalian akan bersabar atas ujian yang ada dan menerima putusan qadha atau tidak”. Ujian tersebut tak lain hanyalah “bisyai'im minal-khaufi wal-jû‘i wa naqshim minal-amwâli wal-anfusi wats-tsamarât”, yakni dengan hanya sedikit dari ketakutan (karena musuh), kelaparan (ketika paceklik), kurangnya harta dan jiwa (dengan adanya kematian) serta kurangnya buah-buahan (karena paceklik).   

Imam As-Syafi’i menjelaskan maksud dari kata “khauf” ialah takut kepada Allah. “Al-Ju’” ialah puasa di bulan Ramadhan. Lafal “wa naqshim minal-amwâli” maksudnya ialah zakat dan sedekah. “Wal-anfusi” ialah sakit. Sedangkan “wats-tsamarât” maksudnya ialah matinya anak.   

Terkait lafal “wa basysyirish-shâbirîn”, Syekh Nawawi menjelaskan bahwa khitab yang ditujukan bisa jadi untuk diri Nabi Muhammad sendiri atau untuk setiap hamba yang mungkin mendapatkannya (dengan bersabar).     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: