Ternyata, Screening Kesehatan di Usia Produktif Sangat Diperlukan, Mulai dari Usia 15 Tahun, Ini Penyebabnya

Ternyata, Screening Kesehatan di Usia Produktif Sangat Diperlukan, Mulai dari Usia 15 Tahun, Ini Penyebabnya

KanKemenag Banyumas terus mendorong adanya Posbindu di setiap madrasah Banyumas.-Foto Yudha Iman P / Radar Banyumas -

PURWOKERTO - Mendukung adanya launching Posbindu di MTsN 1 Purwokerto, pimpinan Puskesmas Purwokerto Timur I menilai sangat perlu adanya screening kesehatan dengan sasaran usia produktif mulai 15 tahun.

Kepala Puskesmas Purwokerto Timur I, dr. Fajar Windyasari dalam sambutannya saat menghadiri launching Posbindu MTsN 1 Banyumas menyampaikan bahwa penyakit tidak menular cukup luar biasa perkembangannya di Indonesia.

BACA JUGA:Mengamuk, ODGJ Pukuli Warga dan Rusak Panti di Purwokerto Timur, Dievakuasi ke Dinsos

"Dan kita perlu berupaya agar terhindar darinya," katanya.

dr. Fajar menjelaskan penyakit darah tinggi, jantung, hipertensi, struk dan penyakit tidak menular lainnya tidak datang tiba-tiba. Ada proses yang terjadi dari usia muda salah satunya sering memakan jajanan yang tidak sehat, makanan cepat saji, gorengan dan lain sebagainya. Minyak dari gorengan mudah mengendap di pembuluh darah yang membuat pembuluh darah sempit dan berimbas pada kerja jantung yang lebih berat.

"Jika kerja jantung berat bisa darah tinggi. Semakin menumpuk kotoran bisa menyumbat pembuluh darah hingga akhirnya mengalami struk, dan berbagai penyakit tidak menular lainnya," ungkapnya.

BACA JUGA:Harga Telur Ayam di Purwokerto Tinggi, Capai Rp 29 Ribu Per Kilogram

Mengantisipasi kondisi tersebut, sangat diperlukan adanya screening dengan sasarannya usia produktif 15 sampai 60 tahun guna mengetahui lebih awal faktor yang bisa memicu munculnya penyakit tidak menular dengan segera melakukan penanganan.

BACA JUGA:Buku Panduan Berhaji Sehat untuk Calhaj di Banyumas Dibagikan

"Melalui perilaku pola makan, konseling atau edukasi. Bisa juga melakukan rujukan bagi resiko tinggi yang memerlukan layanan pengobatan lebih lanjut," pungkas dr. Fajar. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: