Di Banyumas Ada 2.789 ODGJ Kategori Berat Terdeteksi

Di Banyumas Ada 2.789 ODGJ Kategori Berat Terdeteksi

D (38) saat berhasil ditangkap warga setelah dilakukan pengejaran karena tindakannya yang dinilai membahayakan, Jumat (4/11/2022). Foto Relawan ODGJ untuk Radarmas--

PURWOKERTO - Dalam launching Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) dan pelatihan kader kesehatan jiwa di Desa Kalikidang Kecamatan Sokaraja pada Selasa (22/11), dari data Dinkes Banyumas diketahui terdapat 2.789 Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat (ODGJ) berat di Banyumas.

Programmer Jiwa dan Napza Dinkes Banyumas, M Ari Yulianto mengatakan ODGJ tidak bisa disembuhkan. Yang bisa dilakukan adalah dikontrol seperti hipertensi dan diabetes. Setiap hari ODGJ harus minum obat.

BACA JUGA:Balap Motor di Purwokerto Digerebek, Belasan Motor Diangkut, Ini Penjelasan Satlantas Polresta Banyumas

"Kalau obatnya tidak diminum otomatis akan kambuh. Pekan lalu di Banyumas ada ODGJ kambuh rumahnya sendiri dibakar habis," katanya.

Ari menjelaskan di Jawa Tengah khususnya Kabupaten Banyumas faktor budaya sangat berpengaruh terhadap kambuhnya ODGJ.

BACA JUGA:26 Pelajar di Purwokerto Diciduk Satpol PP, Asyik Nongkrong Saat Jam Sekolah

Penyebabnya sebagian warga di Banyumas terhadap ODGJ ada yang menganggapnya kesurupan, diguna-guna dan lain-lain.

Akhirnya ODGJ tidak berobat ke medis namun mencari pengobatan alternatif atau spiritual.

BACA JUGA:Kasus PMK pada Hewan Ternak Masih Ditemukan di Purbalingga

"Banyak yang berobat ke orang pintar sampai ke luar Banyumas. Tetapi tidak sembuh-sembuh sampai kehabisan biaya namun belum pernah mencoba pengobatan medis," terangnya.

Dipastikannya di Banyumas, walaupun penambahan ODGJnya banyak karena benar-benar dicari dari Pemkab Banyumas tidak membiarkan begitu saja. Dari Riskesdas 2018, prevelensi gangguan jiwa di Jawa Tengah adalah 9 persen atau setara 18.188 kasus di Kabupaten Banyukas.

BACA JUGA:Jangan Nekat! Satpol PP Akan Tangkap Pelajar yang Keluyuran Saat Jam Sekolah

"2.789 ODGJ berat terdeteksi di Kabupaten Banyumas tahun 2022," pungkas Ari. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: