Inspirasi Hardika DH, Pemuda Asal Purbalingga, Berdayakan Anak Muda Desa di Indonesia, Raih Penghargaan TOYP
BIKIN BANGGA : Hardika Dwi Hermawan, memamerkan penghargaan yang diraihnya.-HARDIKA UNTUK RADARMAS -
KABUPATEN Purbalingga tak pernah berhenti melahirkan pemuda berprestasi nasional. Terbaru, Hardika Dwi Hermawan berhasil meraih penghargaan Ten Outstanding Young Person (TOYP) in Indonesia 2022.
ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga
PEMUDA kelahiran 21 Agustus 1992, asal Desa Cipaku, Kecamatan Mrebet ini, menjadi pemenang kategori Voluntary Leadership atau Kepemimpinan Kemanusiaan dan Voluntarism, dalam TOYP.
“Karena memang TOYP ini memilih mereka yang memiliki pengaruh dan dampak sesuai dengan bidangnya. Dedikasi dan integritas terhadap isu anak muda, kemanusiaan dan kesukarelawanan bagi pengembangan desa,” ungkapnya.
Hardika terpilih atas dedikasi dalam mengembangkan social and grassroot movements. Dengan mendirikan dan mengembangkan Yayasan Desamind Indonesia Foundation (DIF).
Yakni yayasan yang bergerak sebagai partner masyarakat desa dalam bidang pendidikan dan sosial (kemanusiaan, ekonomi, dan lingkungan).
"Yayasan ini mendorong lahirnya local heroes bagi pengembangan desa yang berkompetensi global dan berpemahaman akar rumput," katanya.
Dia mengungkapkan, yayasan ini didirikan bersama empat temannya. Yayasan tersebut sudah menjangkau lebih dari 15 ribu masyarakat desa di seluruh Indonesia. "Dan memiliki chapter-chapter di berbagai penjuru tanah air,” tambah dosen Pendidikan Teknik Informatika UMS ini.
Pria yang juga Kepala Bagian Perpustakaan dan Pusat Layanan Digital UMS ini mengatakan, masa depan suatu desa ada pada anak mudanya. Sementara melihat kondisi saat ini banyak anak muda yang kesusahan untuk menjadi local heros di desanya sendiri. Hal ini yang melatarbelakangi Hardika dalam menyuarakan pemuda sebagai aktivis di desa.
Mantan penerima beasiswa penuh luar negeri dari Pemerintah Indonesia ini berharap dirinya bisa terus mengajak dan memberdayakan banyak anak muda untuk menjadi cahaya bagi desanya.
“Jadi tidak hanya bisa menjadi aktivis di kampus, tapi juga menjadi aktivis di desa,” lanjutnya.
Melalui program-program yang dikembangkan di yayasan DIF, Hardika berharap dapat menjadi jembatan bagi banyak muda. “Agar tercipta pemimpin yang inspiratif, kontributif, berkompetensi kelas dunia, dan berpemahaman akar rumput yang kuat,” imbuhnya.
Dia menambahkan, DIF juga memberikan beasiswa terhadap anak muda yang berasal dari desa. Selain itu, anak muda penerima tersebut wajib melaksanakan proyek sosial di desa selama satu tahun penuh dengan didampingi oleh mentor.
Serta, difasilitasi kelas-kelas pengembangan baik online maupun offline berupa pelatihan kepemimpinan anak-anak muda di desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: