1.500 Prajurit TNI AD Serbu Kota Jogja, Suara Ledakan dan Desingan Peluru Kejutkan Warga

1.500 Prajurit TNI AD Serbu Kota Jogja, Suara Ledakan dan Desingan Peluru Kejutkan Warga

PERANG KOTA : Perang Kota TNI AD kejutkan warga Kota Jogja, Sabtu dini hari (5/3). (DWI AGUS/RADAR JOGJA) JOGJA – Warga Kota Jogja dikejutkan suara ledakan bom dan tembakan senjata api, Sabtu dini hari (5/3). Ada tiga sumber suara, Jalan Kusumanegara, Jalan Kenari dan Jalan Timoho. Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan juga ditutup dan dialihkan oleh prajurit TNI AD. Tak berselang lama sejumlah pasukan TNI AD melintas. Mulai dari kesatuan infanteri, kavaleri hingga artileri. Konsep perang kota melibatkan lintas kesatuan. Selain melihat kesigapan juga kekompakan antar kesatuan. Ini karena dalam perang kota, seluruh kesatuan saling mengisi. Sehingga misi bisa tercapai dengan maksimal. Ya, ternyata pasukan TNI AD ini dari Kodam IV/Diponegoro khusus Korem 072/Pamungkas sedang menggelar latihan perang kota. https://radarbanyumas.co.id/ksad-jenderal-dudung-bertemu-ketum-pbnu-kh-yahya-gp-ansor-dan-banser-akan-dilatih-tni-ad/ “Ada 1500 orang, gabungan bukan hanya kegiatan Yonif Infanteri, ada Kavaleri, ada Zipur Jihandak, ada Hub latih komunikasi, ada Hanud melatih pertahanan udara, Armed untuk bantuan tembakan,” jelas Danrem 072/Pamungkas Brigjen TNI Afianto ditemui di Pusat Komando di Jogja Expo Center, Sabtu pagi (5/3). PERANG KOTA : Perang Kota TNI AD kejutkan warga Kota Jogja, Sabtu dini hari (5/3). (DWI AGUS/RADAR JOGJA) “Saat kegiatan, perbagian kita latihkan, tidak sekadar infanteri. Termasuk unsur kesehatan kita latihkan, lalu angkutan juga kita latihkan. Kita akan lihat kemampuan dan bertahap kita poles dan siap terjunkan di mana saja,” katanya. Pemilihan Kota Yogyakarta memiliki alasan tersendiri. Selain pusat komando Korem 072/Pamungkas juga penerapan strategi. Dinamika di lapangan dapat melihat sejauh mana strategi optimal dalam melumpuhkan musuh. Sebelumnya Kodam IV/Diponegoro juga sempat menggelar latihan perang kota. Tepatnya di Semarang dan Solo Jawa Tengah. Sementara pelaksanaan hari ini dibawah tanggungjawab langsung Korem 072/Pamungkas. Konsep pelaksanaan perang kota di Jawa Tengah maupun DIJ menyesuaikan kondisi kota. “Supaya pasukan siap, latihan kecepatan, kesiapsiagaan, kewaspadaan sangat penting. Jangan dilihat tidak pernah latihan, ini tanggungjawab kepada masyarakat, bahwa TNI juga latihan. Ini latihan di kota dilihat publik. Kami keseharian sudah latihan di kesatuan, mulai dari tahap perorangan, tahap kesatuan lalu tahap gabungan,” ujarnya. Afianto tak menampik adanya kekurangan saat operasi perang kota berlangsung. Hanya saja dia memastikan tetap ada evaluasi kedepannya. Agar pelaksanaan operasi perang kota dapat lebih ideal, efektif dan optimal. Jenderal TNI bintang satu ini memastikan jajarannya siap. Menjaga stabilitas Indonesia, khususnya Jogjakarta atas ancaman aksi terorisme dan radikalisme. Saat situasi aman dan nyaman, maka aktivitas masyarakat berlangsung kondusif. PERANG KOTA : Perang Kota TNI AD kejutkan warga Kota Jogja, Sabtu dini hari (5/3). (DWI AGUS/RADAR JOGJA) Jenderal TNI bintang satu ini memastikan jajarannya siap. Menjaga stabilitas Indonesia, khususnya Jogjakarta atas ancaman aksi terorisme dan radikalisme. Saat situasi aman dan nyaman, maka aktivitas masyarakat berlangsung kondusif. “Saya lihat semangat bagus, sehingga dipoles sedikit lagi lebih bagus. Kami inginkan stabilitas di Jogja terjaga, sehingga masyarakat hidup aman, nyaman, tentram lalu aktivitas perdagangan ekonomi bisa mantab dan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi,” katanya. Selama perang berlangsung, tak sedikit warga yang kaget. Ini karena suara ledakan dan letusan peluru terdengar dari berbagai arah. Sehingga warga berbondong-bondong keluar dari kediamannya masing-masing. Saat mengetahui sebagai latihan perang, warga justru melihat di sepanjang jalan. Perang kota berlangsung di tiga titik sekaligus. Mulai dari penyerbuan di area Universitas Sarjana Wiyata Tamansiswa, pembebasan sandera di DPRD Kota Jogja dan penyergapan pasukan di simpangempat Balai Kota Jogja. Ketiga titik ini diwarnai suara ledakan dan desingan peluru. “Sudah sosialisasi kepada masyarkat bahwa kegiatan sudah disosialisasi kepada masyarakat. Kalau ada terganggu mohon dimaklumni, TNI latihan demi memantabkan stabilitas, menjaga stabilitas di wilayah ini,” ujarnya. Salah satu warga Umbulharjo Pitoyo langsung keluar rumah saat mendegar ledakan. Meski sempat kaget, dia akhirnya mengapresiasi latihan perang kota. Menurutnya skenario perang kota sangatlah penting bagi prajurit TNI. “Awalnya kaget karena tahu cuma latihan akhirnya tidak takut. Perang kota perlu untuk TNI, karena kalau tentara tidak pernah siap untuk perang kota bisa kewalahan,” katanya. https://radarbanyumas.co.id/seragam-baru-tni-ad-dikenakan-di-mabesad-lihat-foto-ksad-jenderal-dudung/ Agus warga yang rumahnya berada di jalan Kusumanegara, Umbulharjo juga kaget. Anak dan istrinya sempat panik saat mendengar suara ledakan dari berbagai arah. Hingga akhirnya pria sepuh ini memutuskan untuk keluar rumah. “Tidak tahu (ada perang kota), belakang (tetangga) belakang rumah tahu, tapi saya tidak tahu. Pertama tidak ada ledakan, tiba-tiba keluar ada ledakan dan (TNI) bilang ada latihan. Anak istri kaget juga, sebelumnya kalau lihat dari atas, dari aparat saya pikir ada sesuatu,” kesannya. (dwi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: