Indonesia Siaga Satu terorisme

Indonesia Siaga Satu terorisme

[caption id="attachment_95454" align="aligncenter" width="100%"] Suasana usai baku tembak dan bom bunuh diri di Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1/2016). FOTO:MIFTAHULHAYAT/JAWA POS[/caption] AKSI  terorisme keji di Plasa Sarinah membuat Polri menetapkan siaga satu se-Indonesia. Penetapan tersebut dipastikan karena masih anggota kelompok pelaku teror Plasa Sarinah yang bebas berkeliaran. Kadivhumas Polri Irjen Anton Charliyan menuturkan bahwa penetapan siaga satu se-indonesia sejak pukul 17.00. Keputusan ini diambil karena penyebaran kelompok teror, terutama pelaku peledakan Plasa Sarinah yang tidak terkendali. "Mereka bisa lari dan sembunyi dimana saja di Indonesia," tuturnya. Saat ini tim Densus berupaya mengejar semua pelaku. pengejaran ini tidak gerakan karena pelaku yang dikejar merupakan pelaku selektif terpilih. "Ya, kami sudah kantongi identitas semua pelakunya," paparnya. Dimana saja pengejaran tersebut?  Dia menjelaskan bahwa lokasi pengejaran tidak bisa disebutkan. Hal itu karena dikhawatirkan para pelaku yang terkait bisa kabur. "Yang pasti ada tim Densus yang di pulau Jawa dan di luar Jawa," paparnya ditemui di Komplek Mabes Polri. Dengan siaga satu ini pengamanan terhadap obyek vital, seperti kantor pemerintahan, hotel dan pusat perbelanjaan  akan diperketatan. Tidak hanya anggota Polri yang berjaga, namun anggota TNI juga turun tangan. "Setiap orang, kendaraan yang akan masuk ke gedung yang dijaga akan diperiksa ketat. Razia keamanan juga akan dilakukan," ujarnya. Siaga satu ini akan berlangsung cukup lama. Patokannya siaga satu ini baru akan dihentikan bila semua jaringan pelaku aksi teror Plasa Sarinah tertangkap. "Hingga waktu itu, semua anggota Polri diharapkan lebih waspada dan hati-hati," paparnya. Namun, ada hal penting yang saat ini telah diketahui polri. Yakni, kemungkinan adanya pelaku teror di Sarinah yang kabur saat disergap polisi. "Jadi, ada kemungkinan saat di Plasa Sarinah tidak hanya lima pelaku. Bisa lebih," ujarnya. Bisa jadi, pelaku yang kabur ini memanfaatkan kondisi Plasa Sarinah yang penuh orang. Mereka bisa menyamar menjadi masyarakat. "Tentunya kami mewaspadai pelaku yang kabur ini," jelasnya. Terkait identitas lima pelaku aksi teror yang tewas, dia menjelaskan bahwa Polri hingga saat ini belum mengetahui siapa kelima orang ini. Namun. Yang pasti dilakukan upaya identifikasi terkait kelimanya. "Ya kami periksa dulu," paparnya. Sementara Kapusdokes polri  Brigjen Arthur Tampi menuturkan bahwa kelima terduga pelaku ini masih dalam proses identifikasi. Prosesnya dengan mengambil sidik jari, struktur gigi dan DNA. "Namun, hingga saat ini belum ada DNA pembanding," paparnya. Jalan yang bisa dilakukan adalah dengan membandingkan sidik jari kelima terduga pelaku dengan data yang dimiliki polri. Bila, ada sidik jari yang cocok tentunya akan diketahui identitas pelakunya. "Kami masih terus bekerja," jelasnya. (idr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: