Uji Klinis Lewat Sel Serangga, Sejumlah Kota di Cina Tak Lagi Wajib Gunakan Masker

Uji Klinis Lewat Sel Serangga, Sejumlah Kota di Cina Tak Lagi Wajib Gunakan Masker

AKTIVITAS MULAI HIDUP: Aktivitas di sejumlah cafe di Kota Beijing, Cina mulai menggeliat seiring dengan penurunan angka Covid-19 yang sebenarnya masih mengancam sejumlah negara. FOTO: GREG BAKER/AFP BEIJING - Kali ini, Cina menyetujui uji klinis pada manusia dari calon vaksin Covid-19 yang dibudidayakan dalam sel serangga, Minggu (22/8). Cina turut serta dalam perlombaan global pengembangan vaksin hemat biaya untuk mencegah pandemi Covid-19. Pemerintah Kota Chengdu, dalam penjelasannya mengatakan penggunaan sel serangga untuk membuat protein vaksin Covid-19, yang pertama di Cina, mampu meningkatkan produksi berskala besar, menurut pemberitahuan Pemerintah Chengdu di media sosial WeChat. Vaksin tersebut, yang dikembangkan oleh Rumah Sakit Cina Barat pada Universitas Sichuan di Chengdu, mengantongi persetujuan Badan Produk Obat-obatan Nasional untuk melakukan uji klinis, tulis pemerintah kota. Ketika diujikan pada monyet, vaksin itu terbukti mencegah infeksi SARS-CoV-2 tanpa efek samping yang nyata, kata pemkot. Para ilmuwan Cina telah memimpin pengembangan pada sedikitnya delapan calon vaksin Covid-19 lainnya, yang memasuki tahapan uji klinis berbeda. Para pemain asing, termasuk BioNTech Jerman dan Inovio Pharma AS, juga berkoordinasi dengan perusahaan setempat untuk menguji vaksin eksperimental mereka di Cina. Hingga kemarin Pemerintah Beijing kini tak mewajibkan penduduk memakai masker. Dalam aturan baru yang dirilis warga tak perlu memakai penutup wajah lagi jika bepergian dengan teman. Hal ini diumumkan pascadua minggu ini, tak ditemukan kasus baru di ibu kota China itu. Ditulis South China Morning Post (SCMP), kasus sudah terkendali dengan penguncian wilayah dan pelacakan kontak. Meski begitu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Beijing masih meminta warga menutup mulut jika bersin dan rajin mencuci tangan. Orang tua juga diwajibkan memastikan kebersihan tangan anak. Secara keseluruhan Cina mencatat ada 84.900 kasus Covid-19 sejak virus ini muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Desember 2019. Total ada 4.630 kematian, yang sebagian besar di Hubei. Sebelumnya sebuah tempat hiburan di Wuhan, Wahana Maya Beach Water Park menyelenggarakan sebuah pesta kolam renang 11 Agustus lalu. Pesta itu menjadi viral di luar Cina karena dilakukan di tengah pandemi Covid-19. Tak ada jarak sosial ataupun orang memakai masker dalam video yang diunggah AFP. Wahana sesak dipenuhi muda mudi yang berpakaian minim. Terlihat pula seorang DJ tengah membawakan musik yang diiringi goyangan penonton. Global Times, media yang dimiliki Partai Komunis Cina mengatakan pesta tersebut mencerminkan keberhasilan kota dalam mengendalikan Covid-19. Media itu bahkan menyebut ini pesan ke dunia bahwa tindakan ketat terhadap virus membawa hasil. ”Kota tempat Covid-19 pertama kali dilaporkan dan yang paling terpukul oleh virus, sekarang menyambut kedatangan turis dan ekonominya kembali bangkit,” tulis media itu. ”Bukan hanya tanda kembalinya kota ke keadaan normal. Tapi pengingat bagi negara-negara yang bergulat dengan virus bahwa tindakan pencegahan yang ketat ada hasilnya,” jelasnya. (fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: