32 Warga Palestina Tewas Akibat Rudal Israel

32 Warga Palestina Tewas Akibat Rudal Israel

FP / MAHMUD HAMSA KORBAN BERJATUHAN: Asap membubung ke atas Kota Gaza ketika Israel melakukan serangan udara dan rudal hari kedua sebagai tanggapan terhadap rentetan tembakan roket menyusul target pembunuhan seorang militan top yang ditargetkan. GAZA-Korban tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 32 orang dalam tiga hari terakhir. Seorang pejabat Palestina jiga mengkonfirmasi bahwa Kamis ini enam anggota keluarga telah tewas. Pertempuran Palestina - Israel memanas dua hari terakhir dipicu usaha Israel memnghabisi seorang militan top di Gaza. Militer Israel mengklaim telah melepaskan lebih dari 350 roket ke Gaza. "Enam anggota keluarga Abu Malhous, termasuk tiga anak dan dua wanita, tewas dalam serangan Israel di rumah keluarga mereka di Deir al-Balah di Jalur Gaza selatan," kata kementerian kesehatan Palestina. Hari sebelumnya, Israel mengatakan pihaknya menargetkan dua gerilyawan Jihad Islam bersiap menembakkan rudal anti-tank. Sirene serangan udara meraung dan bola api meledak ketika rudal pertahanan udara mencegat roket. Utusan PBB Nickolay Mladenov tiba di Kairo pada Rabu sore, kata pejabat bandara, menyusul laporan bahwa dia akan mengadakan pembicaraan yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran. PBB dan Mesir telah berperan dalam memediasi gencatan senjata sebelumnya antara Israel dan militan yang bermarkas di Gaza. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Jihad Islam harus harus dihentikan. Juru bicara Jihad Islam Musab al-Barayem mengatakan kelompok itu tidak tertarik pada mediasi untuk saat ini karena mereka membalas pembunuhan salah satu komandannya. Israel membunuh komandan senior Jihad Islam Baha Abu al-Ata dan istrinya Asma dalam serangan yang ditargetkan Selasa pagi. Itulah yang memicu rentetan tembakan roket dan serangan udara. Menurut Israel, Ata bertanggung jawab atas penembakan roket ke Israel serta serangan-serangan lainnya dan merencanakan lebih banyak kekerasan. (afp/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: