Paket Pangan Dinanti Keluarga Prasejahtera dan Difabel di Gaza
GAZA – Anak-ana mengerumuni truk pengangkut paket-paket pangan dari Indonesia Humanitarian Center (IHC). Mereka jejingkrakan di wilayah Sofa, Gubernuran Rafah, Gaza menyambut truk pangan tersebut pada Selasa (22/10) sore itu. Truk tampak gagah dengan bendera sang saka merah putih dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) berkibar di atas badan truk. Sebanyak 35 paket pangan dibagikan kepada warga di wilayah Sofa. Pada hari yang sama, total 130 paket dibagikan di Gubernuran Rafah. Dua distrik lain yang turut menerima manfaat adalah Alshoka dan Tal Alsultan. “Program distribusi paket pangan melalui Indonesia Humanitarian Center berlangsung 16 sampai 22 Oktober,” lapor Andi Noor Faradiba dari tim Global Humanity Response (GHR) – ACT. Paket pangan Indonesia Humanitarian Center menjangkau hampir seluruh wilayah Gaza, mulai dari Gaza Utara, Kota Gaza, Gaza Tengah, Khan Younis, dan Rafah. Lebih lanjut, Faradiba menerangkan, bantuan pangan dari Indonesia Humanitarian Center periode ini menjangkau seribu penerima manfaat. Paket pangan itu berisi sejumlah kebutuhan pokok seperti tepung gandum, minyak, kudapan, dan kacang-kacangan. “Sektor ekonomi yang memburuk di Gaza membuat angka pengangguran tinggi, orang-orang tidak bekerja, dan tidak dapat membeli makanan. Belum lagi, melemahnya sektor pangan membuat banyak keluarga, khususnya anak-anak, kekurangan asupan,” kata Faradiba. Faradiba juga menegaskan, paket pangan periode ini mengawali bantuan untuk persiapan musim dingin yang sebentar lagi datang. Faradiba berharap, paket pangan dapat meringankan beban keluarga prasejahtera di Gaza untuk melengkapi kebutuhan mereka. Sementara itu, Sri Suroto Kepala Cabang ACT Jawa Tengah (ACT Jateng) menurut informasi relawan di Gaza mengatakan, bantuan pangan Indonesia Humanitarian Center kali ini diperuntukkan bagi keluarga prasejahtera dan difabel. “Indonesia Humanitarian Center memberikan bantuan kepada masyarakat dari berbagai sektor, seperti orang-orang dengan difabel, keluarga yatim, warga prasejahtera, dan korban Great Return March,” kata Suroto. Salah satu warga Gaza, Adam Saleh, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada dermawan Indonesia dan ACT. “Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada ACT dan masyarakat Indonesia, kepada para dermawan, atas bantuannya kepada kami,” ungkap Adam melalui relawan ACT di Gaza. Hal senada juga disampaikan Ehab Almotawaq. Ehab mengalami lumpuh karena ditembak militer Israel saat melangsungkan aksi protes di Great Return March. Ia amat bersyukur dengan hadirnya bantuan dari dermawan Indonesia. “Kami berterima kasih atas bantuan yang amat banyak diberikan kepada kami,” aku Ehab.[]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: