Pep Raja Domestik
MANCHESTER, FAJAR Manchester City mempertahankan gelar Premier League usai menang 4-1 atas Brighton Hove Albion di pekan terakhir. Trofi ini mempertegas status Pep Guardiola sebagai raja kompetisi domestik. Ini adalah kedelapan kalinya dalam 10 musim bertugas sebagai manajer Pep Guardiola memenangkan gelar liga. Catatan itu mengalahkan torehan Sir Alex Ferguson yang mempersembahkan tujuh gelar dalam 10 musim beruntun kepada Manchester United pada eras 90-an hingga awal 2000-an. Pencapaian Pep ini sangat mengagumkan mengingat dia meraih delapan gelar domestik itu di tiga kompetisi berbeda. Tiga trofi La Liga ia persembahkan untuk Barcelona. Lalu, tiga lainnya Pep raih bersama raksasa Bundesliga, Bayern Munchen. Kegagalan Pep meraih gelar liga domestik pertama terjadi pada musim 2011/2012 ketika Barcelona kalah bersaing dari Real Madrid yang dilatih Jose Mourinho. Saat itu, pasukan Pep yang berkibar dengan tiki-takanya finis sebagai runner-up. Kedua ketika ia baru tiba di Manchester City pada musim 2016/2017 lalu. Pep saat itu menutup musim tanpa satu gelar pun dan hanya finis ketiga di Premier League. Dengan skuat muda City, Pep yang sudah menghabiskan 500 juta poundsterling atau setara Rp9,3 triliun sejak datang ke Etihad musim panas 2016 silam, diprediksi akan terus berkuasa di Inggris. Namun, manajer asal Spanyol berusia 48 itu menegaskan persaingan akan lebih keras. Di Inggris, Manchester United adalah satu-satunya klub yang pernah memenangkan tiga gelar Premier League berturut-turut. Setan Merah melakukannya dua kali, yakni dari 1998-99 hingga 2000-01 dan 2006-07 hingga 2008-09. Sebagai persiapan untuk menghadapi persaingan musim depan, Pep yang menjadi pelatih ketiga setelah Ferguson dan Mourinho yang meraih gelar beruntun di Liga Inggris, dilaporkan sudah mempersiapkan rencana belanja lebih awal. Juru taktik berkepala botak itu kabarnya akan meminta dana untuk membeli bek sayap, bek tengah, gelandang bertahan, dan seorang striker. Belanja besar ini dipercaya Pep akan memenuhi target besarnya bersama klub, yakni menjuarai kompetisi Eropa. Ambisi juara Liga Champions itulah yang membuat Pep meninggalkan Bayern untuk bergabung ke City yang diyakininya bisa memberinya skuat yang benar-benar mampu menguasai Eropa seperti yang sempat ia lakukan dua kali di Barcelona. (amr/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: