Manchester City vs Manchester United, Babak Baru ”Perang” Pep-Mou

Manchester City vs Manchester United, Babak Baru ”Perang” Pep-Mou

BEIJING – Jika dianalogikan dengan tokoh dalam anime Naruto, rivalitas yang terjadi antara Josep Guardiola dan Jose Mourinho mirip dengan Indra dan Ashura yang notabene adalah anak Hagoromo Ootsutsuki. Dalam penentuan pemimpin Ninshu aliran pertama dalam dunia Ninja, Indra harus melihat Hagoromo memilih sang adik, Ashura. mourinho Jose Mourinho Sebuah kenyataan yang membuat Indra marah jika menilik kemampuannya yang lebih hebat serta diberkati dengan mata legendaris, Sharingan. Singkat kata, Indra pun memusuhi adiknya dalam setiap generasi dengan reinkarnasi terakhir keduanya ada pada Naruto serta Sasuke Uchiha. Di dunia sepak bola, Mourinho begitu panas hati dan getir ketika manajemen klub Catalan tersebut menjatuhkan pilihan kepada Guardiola Mei 2008 silam. Wajar jika pelatih asal Setubal tersebut marah bukan kepalang. Mou merasa berhak atas ”tahta” Barcelona karena yang pertama, dia adalah asisten Louis van Gaal di periode 1996-2000. Manajer 53 tahun itu membantu Van Gaal dalam meraih empat trofi, termasuk dua gelar La Liga di musim 1997-1999. Kemudian, dari sisi pengalaman, pelatih berjuluk The Special One tersebut telah bergelimang gelar sejak memulai karir independennya dengan bergabung bersama Benfica 2000. Makin klop karena pada saat itu, Mou baru saja mengakhiri kerjasamanya bersama Chelsea. Pep-Guardiola Josep Guardiola Namun, keputusan telah dibuat. Meski tergolong bau kencur karena baru menangani Barcelona B di musim 2007-2008, Guardiola adalah ”produk asli” La Masia sehingga mengetahui dengan pasti karakter permainan seperti apa yang dibutuhkan Barcelona. Keputusan itu pun membuat Mourinho ”memerangi” Guardiola. ”Impian” yang menjadi kenyataan ketika keduanya bertemu untuk pertama kali pada fase grup Liga Champions musim 2009-2010. Pada momen pertama tersebut, Inter dan Mou memang harus mengakui keunggulan Barca dengan skor 0-0 di pertemuan pertama, dan kalah 0-2 di Camp Nou. Namun, bukannya meratap, Mou justru gembira kalah Guardiola. Malah, saat itu dia mengemukakan sebuah perkataan yang menarik. ”Barca memang unggul segalanya dari kami,” tutur Mou kepada Sky Sports. ”Namun, jika Anda mengatakan bahwa kami bisa bertemu lagi di semifinal, maka aku bakal siap,” koarnya. Doanya terkabul. Dan kali ini, Dewi Fortuna tersenyum kepada Inter. Tidak hanya melibas Barca dengan agregat 3-2, tim berjuluk Nerazzurri itu menjadi kampiun dengan menang 2-0 dari Bayern Muenchen. ”Ini adalah tim pahlawan,” kata Mou gembira. ”Aku sudah pernah mendapatkan piala Liga Champions. Namun, ini adalah momen yang lebih baik dari iru. Kami membuat sebuah pengorbanan besar,” katanya. Perseteruan keduanya memasuki level baru, dan semakin intens, ketika Jose Mourinho menukangi Real Madrid, 28 Mei 2010. Pada segala kompetisi sejak 2010 hingga 2012, Guardiola dan Mourinho telah bentrok sebanyak 11 kali. Hasilnya, Guardiola pun meraih lima kemenangan berbanding dua yang dikumpulkan Mourinho. Jelang pertemuan ini pun, baik Mou dan Guardiola telah memberikan warna baru bagi Kota Manchester. Mou misalnya. Di tangannya, United kembali menjelma sebagai klub yang piawai dalam mendapatkan pemain bagus di bursa transfer. Ketika Van Gaal membesut Setan Merah, sebutan United, 2014-2016 lalu, nama besar yang mampir di Old Trafford hanyalah Angel di Maria dan Radamel Falcao di musim 2014-2015 serta Bastian Schweinsteiger musim lalu. Namun, ketiganya nyatanya tampil flop sehingga satu persatu pun harus menyerah. Di Maria menerima tawaran Paris Saint-Germain, Falcao hijrah ke London Barat dan bergabung bersama Chelsea. Adapun Schweini, sapaan Schweinsteiger, tinggal menunggu waktu namanya masuk kedalam daftar lego. Ketika Mou datang, United bak magnet bagi pemain bintang. Hanya dalam satu bulan, Mou telah menuntaskan tiga transfer dengan dua diantaranya termasuk hot item. Yakni bomber Zlatan Ibrahimovic dan gelandang Henrikh Mkhitaryan. Kemudian satu nama lainnya adalah Eric Bailly dari Villarreal. Malah, jika rumor-rumor yang telah beredar dalam dua bulan terakhir ini benar, United tinggal selangkah lagi dalam menuntaskan deal termahal dunia dalam diri Paul Pogba. ”Kami sudah menyelesaikan 75 persen dari belanja pemain kami,” kata Mou kepada ESPN. ”Sejauh ini kami telah mendapat striker, bek, dan satu pemain kreatif. Kami tinggal menunggu dan bereaksi dengan tepat untuk mendapatkan pemain keempat sebelum 31 Agustus. Baru setelah itu skuad kami sempurna,” paparnya. Adapun Guardiola juga terbilang beruntung dengan mendapat Ilkay Guendogan dari Borussia Dortmund dan bomber Celta Vigo Nolito. Namun, bukan kesuksesan strategi transfer yang diapresiasi oleh para pemain The Citizens, julukan City. Melainkan lebih kepada metode latihan yang dibeberkan oleh Guardiola. Menurut Kelechi Iheanacho, Guardiola telah membawa angin segar kedalam City. ”Dia memiliki gaya spesial yang membuatnya dikenal sebagai manajer berkualitas,” kata Iheanacho kepada Sky Sports. ”Semianya terasa berbeda. Semuanya begitu serius dalam mendengarkan instruksinya,” lanjutnya.(apu/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: