Zidane Dan Metode Turba

Zidane Dan Metode Turba

Winger Real Madrid Gareth Bale mengumpan bola pendek ke Zinedine Zidane. Diantara kerapatan tiga bek yang mengepung keduanya, Zidane mengembalikan passing Bale dengan pas. foto BF1-04_17224533_dc8b15_2805716aBale pun mengakhiri umpan pria 43 tahun itu dengan sebuah tendangan keras lewat kaki kirinya. Sepakan Bale yang melengkung dan berbentuk parabola nyaris sempurna 180 derajat itu meluncur deras ke gawang Keylor Navas. Zidane memberikan senyum puas buat tendangan anak asuhnya itu Itulah potongan video berdurasi 34 detik yang terdapat di AS TV  kemarin (19/4). Zidane sedang menapaki karir kesempurnaan. Setelah meraih predikat maestro sebagai pemain, kini pengakuan itu pula yang dikejar sebagai sosok entrenador. Dengan sederet kegemilangannya prestasi kala masih bermain, pemain terbaik dunia dan Eropa, juara Piala Dunia, Piala Eropa, juga  Liga Champions, sulit buat pemain sekelas Cristiano Ronaldo, Gareth Bale, atau Karim Benzema menolak masukannya. Meski faktanya, usia kepelatihan Zidane baru berumur sekitar kurang lebih 100 hari di Real, namun hasil yang digapai Zidane sejauh ini memuaskan petinggi Real. Melaju ke semifinal Liga Champions serta membayangi ketat juara bertahan Barcelona di La Liga dengan jarak satu poin. Periode 100 hari kepelatihan Zidane jatuh ketika menang 3-0 di second leg perempat final liga Champions lawan Wolfsburg lalu (12/4). Setelah kalah 0-2 di first leg (6/4), Real dengan perkasa membalik ramalan dengan menang 3-0 di pertemuan kedua. Real lolos semifinal berkat unggul agregat 3-2. Dari statistik kemenangan Zidane dalam 18 laga Real di semua ajang persentase kemenangan mencapai 78 persen. Rinciannya 18 main, 14 menang, dua imbang, dan dua kalah. Sejak mengambil alih estafet kepelatihan dari tangan Rafael Benitez 4 Januari lalu, Zidane melakoni pendekatan yang berbeda. Pendekatan turba atau turun ke bawah dilakukan bapak empat anak itu. Zidane tidak menciptakan jarak dengan para pemain. Zidane masih dengan lincah menari-nari menunjukkan kemampuan olah bolanya bersama tim di sesi game. Zidane juga tanpa sungkan memberikan tips membuat trik yang mengundang decak kagum buat para pemain. Usai latihan, Zidane selalu menyempatkan diri mengobrol banyak hal dengan para pemain. Baik sisi teknis maupun non-teknis. Dari yang ditulis Marca kemarin, mayoritas pemain Los Merengues, julukan Real, nyaman dengan Zidane. “Zidane harus bertahan sekalipun kami tak memenangi tropi apapun musim ini. Zidane layak mendapat lebih banyak waktu menangani tim,” komentar bintang Real Ronaldo soal Zidane kepada Marca. Semua tahu ucapan Ronaldo saat ini sama saktinya dengan titah Presiden Real Florentino Perez. Nasib Benitez yang layu sebelum berkembang di Real musim ini juga karena Benitez dengan pede menepikan Ronaldo, sang anak emas Madridista. AS juga pernah menulis kalau Zidane ini adalah Carlo Ancelotti 2.0. Artinya pendekatan yang dilakukan Zidane, dari komunikasi sampai memotivasi pemain di ruang ganti, adalah copy paste Ancelotti. Zidane pun mengakui soal gaya melatihnya yang mirip Ancelotti. Zidane pernah bilang seperti hal Ancelotti, Zidane selalu memiliki catatan buat pemain dan setiap laga yang dilakoni. “Zidane memberikan motivasi yang penting kepada kami. Yakni jangan pernah panik meski seberat apapun tekanan yang kami terima,” ucap kapten Real Sergio Ramos seperti diberitakan Football Espana. Sementara itu, mantan rekan Zidane di Juventus Alessandro Del Piero menilai ada paradigma signifikan yang terlihat pada Real era Zidane. Yakni mentalitas juara yang semakin terasah. Del Piero paham benar, bagaimana dirinya dan Zidane melepaskan diri dari tekanan AC Milan era Fabio Capello yang sangat kuat di pertengahan era 1990-an. Zidane menyuntikkan mental juara ke tim ibukota Spanyol ini. “Melihat apa yang dicapai Real dalam waktu singkat, Zidane harus diberikan penghargaan yang tinggi. Real secara mental kembali menakutkan dan solid,” ujar Del Piero seperti diberitakan Four Four Two. (dra/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: