Baasyir Minta Habib Riziq Didatangkan

Baasyir Minta Habib Riziq Didatangkan

Ratusan Pendukung Padati PN Cilacap CILACAP- Tim Pembela Muslim (TPM), yang mendampingi  Ustad  Abu Bakar Baasyir,  meminta pengadilan mendatangkan lima saksi. Sidang Peninjauan Kembali (PK) Baasyir digelar di PN Cilacap ruang  Wijayakusuma, Selasa (12/1). Sidang tersebut agendanya masih mendengarkan memori  PK dari pihak terdakwa serta penasehat hukumnya. Ketua TPM Achmad Midhan mengatakan, pihaknya meminta hakim menghadirkan lima saksi,  dimana tiga diantaranya ialah Abu Yusuf atau Mustakim, Abdullah Sonata dan Joko Sulatyo. Mereka masih mendekam di penjara Nusakambangan. Sementara, dua  saksi lainnya yakni Ketua Umum FPI Habib Riziq, dan  Jose Rizal dari Presidium Medical Emergency Rescue  Commite Indonesia (MER-C). Achmad Midhan menutrurkan, alasan  menghadirkan Habib Riziq dan Jose Rizal karena keduanya bisa membuktikan bahwa uang yang dituduhkan untuk mendanai  di Aceh adalah salah. "Uang yang sejumlah Rp 150 juta tertanggal 14 April 2009 diperuntukkan untuk membantu rakyat Palestina, bukan digunakan sebagai pendanaan pelatihan di  Aceh,"terangnya. Dia  mengungkapkan, novum yang  diajukan sebagai PK tersebut,  selain ada alat bukti pengumpulan dana, juga ada keterangan kesaksian. Sementara pertimbangan memori PK tersebut dikatakan yakni pertimbangan bukti yang keliru. "Pertimbangan  bukti yang keliru tersebut bahwa hakim tidak memberikan  pertimbangan dimana saksi saksi fakta persidangan harus dihadirkan,"tandasnya.     SementaraJaksa Penuntut Umum yang dipimpin Mayasari SH MH meminta diberi waktu selama dua minggu atau sampai Selasa (26/1) depan. Dimana agenda nantinya ialah  mendengarkan tanggapan memori PK dari JPU. Sementara ratusan pendukung Abu Bakar Baasyir berdatangan ke PN Cilacap sejak pukul 07.00. Dari informasi yang dihimpun Radarmas, para pendukung  Baasyir  dari Ponpes Ngruki, Solo. Mereka membawa empat bis dan  berkumpul di Masjid Agung Cilacap sambil berjalan menuju pengadilan. Saat Baasyir masuk ke PN Cilacap sekitar pukul 09.00, para pendukung tersebut tidak henti hentinya mengucapkan takbir. Suara gemuruh tersebut hingga penutupan sidang PK pun masih terdengar. Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya SIK mengungkapkan, jalannya sidang PK tadi sudah berjalan sesuai dengan rencana pengamanan. "Kita akan melihat ancaman sesuai dengan infomasi dari intelijen," ujarnya. Sejak seminggu sebelumnya, polisi  sudah siaga dan fokus pada titik vital pengamanan. Sementara Abu Bakar Baasyir saat membacakan memori PK  mengungkapkan, sidang atas dirinya jangan direkayasa secara  politik. "Saya akui pelatihan senjata memang salah menurut  Undang Undang, namun menurut agama benar,"ujarnya. Menurutnya perkara pelatihan senjata tersebut dibesar besarkan oleh hakim dan jaksa dengan dikenakan undang undang teror. Ia berharap untuk hakim berbuat jujur, sesuai dengan aturan yang ada. (rez/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: