Flipped Classroom Efektifkan Pembelajaran Seni Karawitan

Flipped Classroom Efektifkan Pembelajaran Seni Karawitan

Oleh : Eko Kutowibowo, S.Sn Guru Seni Karawitan SMK Negeri 3 Banyumas PANDEMI corona virus desease (Covid-19) masih berkepanjangan dan sangat dirasakan dunia pendidikan. Sistem pembelajaran di sekolah pada tahun pelajaran 2020/2021 pun belum berjalan normal. Masih banyak daerah tergolong zona merah, kuning dan orange maka pemerintah menerapkan kebijakan untuk mengubah metode pembelajaran dari mayoritas tatap muka menjadi pembelajaan jarak jauh (PJJ). Dalam PJJ siswa belajar dari rumah secara online baik melalui aplikasi google classroom, whatsapp grup (WAG) ataupun aplikasi lainnya. Meski siswa belajar dari rumah, penulis sebagai guru Seni Karawitan tetap memiliki tanggung jawab untuk membimbing peserta didik semaksimal mungkin. Diantaranya melaksanakan pembelajaran secara daring. Penulis menyiapkan materi dan teknik untuk memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran Flipped Classroom di kelas X Seni Karawitan SMK Negeri 3 Banyumas. Flipped Classroom adalah bentuk pembelajaran blended (melalui interaksi tatap muka dan virtual/online) yang menggabungkan pembelajaran sinkron (synchronous) dengan pembelajaran mandiri yang asinkron (asynchronous). Pembelajaran sinkron biasanya terjadi secara real time di kelas. Peserta didik berinteraksi dengan seorang pengajar dan teman sekelas serta menerima umpan balik pada saat yang sama. Sedangkan, pembelajaran asinkron sifatnya lebih mandiri. Konten biasanya diakses melalui beberapa bentuk media pada platform digital. Peserta didik dapat memilih sendiri waktu belajar dan juga mereka dapat mengajukan pertanyaan di kolom komentar, serta berbagi ide atau pemahaman tentang sebuah materi dengan pengajar atau teman sekelas. Sedangkan, umpan balik akan diterima mereka tidak pada saat yang sama. Flipped Classroom adalah model pembelajaran dimana siswa sebelum belajar di kelas mempelajari materi lebih dahulu di rumah sesuai dengan tugas yang diberikan guru. Metode ini juga digunakan guru ketika ada siswa yang tidak hadir di kelas karena suatu hal. Guru bisa membuat video tentang materi yang diajarkan dan diberikan kepada yang tidak masuk kelas. Sebelum membahas materi yang akan diajarkan. Guru memberikan tugas terlebih dahulu kepada siswa untuk mempelajari materi yang ada dalam media pembelajaran. Model belajar seperti ini membuat siswa dituntut untuk lebih mandiri. Sebab, siswa mempelajari bahan terlebih dahulu sebelum ada pertemuan di kelas. Model ini juga membuat siswa lebih aktif karena dorongan keingintahuan mereka lebih tinggi. Beberapa manfaat dari metode ini adalah memberi kesempatan peserta didik lebih banyak tanggungjawab untuk pembelajaran mereka sendiri. Pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing peserta didik. Selain itu, peserta didik memiliki kepercayaan diri dan keterlibatan dalam pembelajaran lebih tinggi. Langkah-langkah Flipped Classroom menggunakan LMS di kelas X Karawitan mata pelajaran Teknik Karawitan Dasar. Guru membagikan materi pembelajaran dan tugas berupa video atau ebook di channel “materi dan tugas” untuk dipelajari peserta didik di rumah. Guru mendampingi peserta didik untuk melakukan diskusi kelas di fitur reply chat. Guru juga memberikan tes untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik. Selain itu, guru memberikan penguatan atas materi yang diberikan secara tatap muka terbatas. Selama pandemi metode Flipped Classroom sudah berjalan dan efektif dalam pembelajaran materi Teknik Karawitan Dasar kelas X Seni Karawitan SMK Negeri 3 BanyumasSiswa dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti pembelajaran dan kegiatan evaluasi baik secara daring maupun saat tatap muka terbatas. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: