Ini Kronologi Gendam atau Hipnotis yang Menimpa Seorang Ibu di Sebuah Supermarket di Purwokerto

Ini Kronologi Gendam atau Hipnotis yang Menimpa Seorang Ibu di Sebuah Supermarket di Purwokerto

PURWOKERTO - Seorang ibu-ibu berinisial SH (59) menjadi korban gendam atau hipnotis yang dilakukan oleh 3 terduga pelaku yang 2 diantaranya merupakan wanita pada Senin (20/6) sekira pukul 12.00 WIB di sebuah Supermarket di Purwokerto. Karena peristiwa itu sejumlah perhiasan miliknyapun hilang dibawa pelaku berupa kalung panjang 20 Gram, liontin mata warna ungu, gelang 10 Gram, gelang 10 Gram corak batik, cincin kawin, cincin bermata hitam, cincin berlian, cincin berbentuk pita. Hera Wati, Warga Kelurahan Kober Kecamatan Purwokerto Barat yang merupakan anak korban bercerita, saat melancarkan aksinya pelaku menyuruh SH (59) melepas semua perhiasan miliknya. "Perhiasan tidak kelihatan, yang terlihat hanya cincin. Kalung didalam baju dan tertutup jilbab. Saat orang tersebut menyuruh ibu untuk melepas semua perhiasanya. otomatis nurut yang di dalam baju pun di keluarkan Mereka juga tidak tau kalau ibu memakai kalung. malah salah satu dari mereka berkata hati hati bu nanti putus pelan pelan saja," katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Kamis (23/6). Ia melanjutkan, awal ibunya berkunjung ke Supermarket tersebut sekira pukul 12.00 WIB, dimana SH (59) ditemani oleh cucunya yang masih berusia enam tahun. Dan saat itu dua orang perempuan yang merupakan pelaku lalu-lalu tiba-tiba bertanya kepada SH (59). "Jadi Ibu hanya ditanya, ibu ini cucu ibu ya, otomatis ibu jawab iyaa sambil menoleh ke arahnya dan langsung mulai terpengaruh," lanjutnya. Saat perhiasannya tersebutpun dilucuti, Hera menuturkan, di tempat kejadian sama sekali tidak ada yang menyadari jika SH (59) sedang dalam keadaan terpengaruh hipnotis. https://radarbanyumas.co.id/video-viral-kotak-amal-masjid-baiturrohman-rawalo-digasak-maling-aksinya-terekam-cctv-lihat-tampangnya/ "Dan orang orang disekitar seperti disirep yang sadar hanya cucunya yang usia 6 tahun dia terus saja berkata, Utiii kenapa kalungnya dikasihkan orang, utii itu kenapa cincinya di lepasin tapi tidak di hiraukan," jelasnya. Perhiasan-perhiasan milik SH (59) setelah dilucuti dimasukkan dalam kantong kain. "Pelaku menyuruh korban melepas semua perhiasanya lalu memasukan ke kantong kain. Lalu memberikan kantong itu ke korban yang ternyata sudah di tukar dan tidak boleh membuka sebelum sampai rumah," tambahnya. Pelaku juga menyuruh korban untuk pulang, dan tidak mampir sebelum sampai rumah. "Setelah sampai rumah di buka kantongnya, perhiasannya tenyata isinya batu dan gelang mainan serta kerangka kacamata rusak, dan baru sadar kalau beliau barusaja kena gendam," terangnya. Hera juga menuturkan, jika kondisi ibunya SH (59) saat ini masih mengalami trauma. Pihaknya juga sudah mengikhlaskan perhiasan tersebut. "Kata ibu sudah di ikhlaskan saja itung itung, sodakoh yang penting ibu dan cucu selamat tidak dilukai, ibu sudah ikhlas biarkan allah yang mengadili kelak di akherat. Toh mereka bakal di temukan kembali. Ibu tidak mau membahasnya lagi," bebernya. Selain itu, Ia juga berpesan, agar tidak jangan asal mau diajak bicara dengan orang yang tidak dikenal ditempat ramai. "Cuma pesannya, jangan mau kalau diajak bicara sama orang yang tidak di kenal. Meskipun hanya tanya kabar, modusnya sekarang seperti itu bukan lagi tepukan atau tabok," tutupnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: