Malam Minggu Berubah Kelabu

Malam Minggu Berubah Kelabu

Atap Lima Rumah Tersapu Angin PURWOKERTO - Malam Minggu biasanya dijadikan waktu efektif untuk berkumpul bersama orang-orang terdekat. Juga digunakan kebanyakan orang untuk beristirahat setelah melewati rutinitas selama sepekan terakhir. Namun hal itu tidak terjadi untuk sebagian warga Banyumas. Hujan disertai angin kencang yang melanda sebagian wilayah Banyumas, Sabtu (3/3) malam lalu, justru membuat warga di Desa Keniten Kecamatan Kedungbanteng panik dan cemas. Lantaran beberapa atap rumah warga yang tersapu akibat terjangan angin, meski hanya terjadi beberapa menit. PENDATAAN TRC BPBD Banyumas didampingi Babinsa mendata kerusakan rumah warga akibat hujan lebat dan angin kencang Sabtu malam di Keniten, Kedungbanteng. (DOK BPBD BANYUMAS) Bahkan satu pemilik rumah harus merelakan atap rumahnya yang tertimpa pohon rambutan. Sedikitnya, ada lima rumah terdampak hujan lebat dan angin kencang. Praktis malam Minggu yang seharusnya dapat menjadi momen ceria, berubah menjadi keresahan, khususnya warga yang terdampak angin kencang kemarin. "Ada dua rumah terdampak di RT 2 RW 1 dan 3 rumah di RT 1 RW 1 Desa Keniten. Masing-masing pemilik rumah adalah Sutoro (45), Safrudin (54), Sardo (41), Wasiroh dan Sainah (74)," kata Komandan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo. Meski kerusakan yang dialami warga tidak terlalu parah, Kusworo mengatakan kondisi rumah yang terdampak tersebut cukup membuat pemiliknya resah. Pasalnya, kerusakan justru terjadi di bagian atap, yang seharusnya menjadi bagian pertama yang melindungi dari hujan dan matahari. "Apalagi, belakangan hujan lebat sering turun. Otomatis warga terdampak rumahnya akan bocor jika kerusakan tidak segera ditangani," jelas dia. Kusworo mengungkapkan, rumah milik Sutoro tertimpa pohon rambutan. Ini mengakibatkan 10 lembar seng atap rumahnya jebol. "Perbaikan sementara ditambal dengan seng bekas. Ini untuk mengantisipasi datangnya hujan agar tidak bocor," ungkap dia. Warga yang atapnya menggunakan genteng, mengalami kerusakan berupa pecah genteng sejumalh 100 buah. Ini dialami oleh Sainah dan Sardo. "Dua rumah lagi, yakni milik Safrudin dan Sainah mengalami pecah asbes. Masing-masing sebanyak 8 dan 10 lembar asbes," tandas dia. Kusworo menambahkan, seiring cuaca ekstrim yang kerap melanda warga dihimbau untuk selalu waspada. Sebab, bencana tidak dapat diprediksi namun setidaknya dapat diantisipasi. "Pangkas ranting pohon yang ada di sekitar rumah, agar menghindari pohon tumbang. Atau tebang pohon yang usianya sudah tua, untuk menghindari risiko pohon tumbang menimpa rumah," imbuh dia. (mif/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: