Habis Ngerampok Bohongi Teman Sesama Rampok, Ngerampok Lagi Malah Ditangkap Kasir Toko

Habis Ngerampok Bohongi Teman Sesama Rampok, Ngerampok Lagi Malah Ditangkap Kasir Toko

PURWOKERTO- Sudah merampok lalu bersifat tamak. Itu yang membuat dua perampok berinisial AW dan SS asal Purwokerto begitu cepat tertangkap tangan. Kisahnya, AW dan SS pada Kamis (20/10) dini hari, berembug di Jl Wiryaatmaja Purwokerto. Mereka berdua sudah membulatkan tekad untuk merampok. Target pun mereka petakan bersama. Termasuk pembagian tugas diantara keduanya. rampok-ketangkep-penjaga-toko "Kesepakatan awal, target mereka adalah mini market di Jalan KS Tubun. Namun, sesampainya di lokasi ternyata situasi di toko itu ramai dan banyak penjaga toko," tutur Kapolsek Purwokerto Barat AKP Susanto SH, kemarin. Merasa kondisi tidak mendukung, kedua perampok itu mengurungkan niatnya dan hanya berpura-pura membeli minuman. Mereka pun mengalihkan target ke mini market di wilayah Porka. "Saat itu sudah jam setengah lima pagi. Sesampai di lokasi, toko yang mereka tuju dalam keadaan sepi. Mereka pun melancarkan aksinya. AW langsung masuk ke dalam toko dan menodongkan pisau ke arah kasir, sedangkan SS berjaga di luar toko," ungkapnya. Sambil menodongkan pisau, kasir dipaksa membuka laci penyimpanan uang. AW lantas menguras isi laci dan pergi melarikan diri. "Dari dalam laci, AW menggasak uang senilai Rp 600 ribu. Kedua tersangka kemudian kembali ke tempat semula, yaitu Jalan Bank atau Jalan Wiryaatmaja untuk membagi uang hasil merampok itu," papar Susanto. Nah, Susanto lalu menuturkan, ketika itulah AW yang menjadi eksekutor perampokan itu tergoda untuk memiliki semua hasil "kerja" nya. AW mengaku kepada SS jika dia hanya mendapat uang Rp 200 ribu dari merampok itu. "AW sudah terlebih dulu menyembunyikan Rp 400 ribu di dalam celananya," kata Susanto. Hasil merampok versi AW yang hanya Rp 200 ribu itu akhirnya dibagi berdua. Masing-masing Rp 100 ribu. Yang bikin lebih sedih lagi bagi SS ialah dia ternyata masih punya hutang Rp 100 ribu kepada AW. "Saat itu juga AW menagih ke SS, hingga habislah duit SS untuk membayar hutangnya ke AW," ujar Susanto. AW yang montir sepeda motor, dan SS yang sehari-hari bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Manis itu akhirnya berencana merampok lagi. "Mereka menuju daerah Sawangan. Di sana juga ada sebuah mini market yang buka 24 jam," kata Susanto. Sesampainya di tempat sasaran, keduanya melakukan aksi serupa. SS berjaga di luar, dan AW masuk ke toko. Tapi, di lokasi kedua ini aksi mereka tak berlangsung mulus. "Apes bagi pelaku, penjaga toko ternyata memberanikan diri untuk melawan. Tangan pelaku dipegang penjaga toko dan ditekuk ke atas," jelas Susanto. Terjadi aksi saling dorong dan berusaha saling melumpuhkan.Hasilnya, pelaku berhasil dilumpuhkan oleh petugas toko. Mendengar terjadinya keributan di dalam toko, SS yang menunggu di luar melarikan diri menggunakan sepeda motor. Sedangkan AW diamankan dan dibawa ke Mapolsek Purwokerto Barat. "Saat melancarkan aksinya, tersangka mengenakan helm dan kaca mata hitam. Namun, tindakan mereka berhasil terekam CCTV mini market," tegasnya. Setelah dilakukan penyelidikan dan interogasi, polisi mengejar satu tersangka yang melarikan diri. Akhirnya, SS dapat diringkus di rumahnya. "Kepada petugas, AW mengaku merupakan warga Bobosan, Purwokerto Utara. Sedangkan SS merupakan warga Jalan Wiryaatmaja. Pengakuannya mereka butuh uang untuk membeli burung," imbuh Susanto. AW mengaku pernah melakukan aksi serupa di Jakarta. Sedangkan SS mengaku baru pertama kali melakukan aksi ini. "Kedua tersangka kini diamankan di Mapolsek Purwokerto Barat beserta barang bukti berupa uang Rp 600 ribu, celana sobek milik petugas toko, sepeda motor untuk sarana dan sebilah pisau milik tersangka. Kedua tersangka, diancam dengan pasal 365 KUHP tentang tindak pencurian dengan kekerasan," pungkas Susanto. (mif/dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: