Salah, Si Semut dari Oman
LIVERPOOL – Nama Cristiano Ronaldo dan George Best telah diabadikan jadi nama bandara di kota kelahirannya. Ronaldo di Madeira dan Best di Belfast. Zlatan Ibrahimovic pun namanya menginspirasi menu burger keju di kafe Doddy's, yang terdapat di Paris, Prancis. Namanya jadi burger Le Zlatan. Johan Cruyff lebih hebat lagi. Nama striker legendaris Barcelona dan timnas Belanda itu malah telah dijadikan nama salah satu asteroid sejak 2010 lalu. Mohamed Salah? Dibandingkan keempat nama itu, Salah mungkin belum ada apa-apanya. Maklum, nama Salah baru melesat di dua musim terakhir sejak dibeli Liverpool dari AS Roma. Makanya nama Salah baru diabadikan jadi nama salah satu spesies anyar semut. Dilansir Liverpool Echo, semut spesies baru itu hasil temuan Profesor Mostafa Sharaf. Dia profesor ahli sistematika semut di Universitas King Saud, Riyadh, Arab Saudi. Seperti nama sang top scorer Premier League musim lalu itu, spesies temuan Sharaf itu dinamai Meranoplus mosalahi. Kemarin WIB (21/1), Sharaf berkunjung ke Museum Dunia Liverpool. "Selama ini, saya tertarik mengeksplorasi spesies semut yang hidup di Semenanjung Arab dan Timur Tengah, dan setelah saya menemukan spesies ini (Meranoplus mosalahi), saya pun mendedikasikan bagi Mo Salah," ungkap Sharaf. "Usulan tersebut akan dipublikasikan akhir pekan ini dalam laporan ilmiah Peer J -jurnal yang memuat ilmu biologi, medis dan lingkungan yang memenangkan penghargaan," lanjutnya. Spesimen semut Mo Salah itu dapat dilihat di Museum Dunia Liverpool, Museum Antropoda di Universitas King Saud, dan di Akademi Ilmu Pengetahuan California di San Francisco, AS. Kalau Anda ingin melihat bentuk aslinya maka datanglah ke Dhofar, salah satu region di Oman yang berbatasan dengan Yaman. Mengapa Salah? Sharaf mendasarkan ide tersebut dari filosofi semut sebagai binatang pekerja. Bedanya, semut -khsusunya spesies Meranoplus- tidak segesit Salah aslinya. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: