Menanti Pembuktian Jojo

Menanti Pembuktian Jojo

SEOUL - Tahun lalu, dua tunggal putra Indonesia mampu menciptakan All Indonesian Finals di Korea Open. Sejatinya, tahun ini, kesempatan tersebut terbuka lebar. Namun, kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dari Chou Tien Chen dari Taiwan, membuyar de javu tahun lalu. Turnamen level Super 500 BWF Tour yang berlangsung di SK Handball Stadium, Seoul, Korea Selatan itu memberikan tantangan bagi tunggal putra Indonesia. Ginting kalah dari Chou dalam dua set langsung, 13-21, 11-21.  Meskipun begitu, masih ada dua tunggal putra Indonesia yang masih tersisa. Yakni Tommy Sugiarto dan Jonatan Christie, yang sayangnya harus bentrok di semifinal hari ini. Duel kedua pebulu tangkis beda generasi itu juga menjadi ujian bagi mereka. Kemarin, Jojo mengatasi perlawanan Zhaou Junpeng, 21-17, 21-16. Sedangkan Tommy harus kerja keras dalam rubber set, 15-21, 21-19, 21-9 saat mengalahkan Heo Kwang-hee. Hasil tersebut cukup membuat mereka menggamit dua slot semifinal. Terakhir kali berjumpa, Jojo mengamankan kemenangan atas Tommy saat berjumpa di New Zealand Open tahun April lalu. Kala itu, Tommy mundur setelah mengalami cedera pada set kedua. Padahal putra Icuk Sugiarto itu menang pada set pertama. Duel hari ini juga merupakan adu gengsi antara dua pebulu tangkis, dari pelatnas dan non pelatnas. Sebagaimana diketahui Tommy kini berkarir di luar pelatnas walaupun secara peringkat dia masih di kisaran top 14 tunggal putra dunia. Terpaut satu strip lebih bagus ketimbang Jojo. Pelatih tunggal putra pelatnas, Hendry Saputra ketika dikonfirmasi menyebutkan performa Jojo kian membaik setelah dua turnamen sebelum terpuruk. Terutama setelah dia menggamit medali emas di Asian Games 2018  lalu. “Untuk Jojo, harapan besar dia bisa pecah telur di BWF Tour,” katanya. Sedangkan Ginting, dia setelah berjuang ekstra keras di Tiongkok dia mengalami kelelahan yang cukup berat. Di sisi lain, Kento Momota juga memutuskan mundur sebelum berjumpa dengan kompatriotnya Kenta Nishimoto. Sementara itu, satu-satunya ganda putri Indonesia, Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi juga terhenti. Anggi/Ketut kalah dari Naiko Fukuman/Kurumi Yonao (Jepang), 21-19, 14-21, 12-21. Fukuman/Yonao merupakan lawan yang sama yang mengalahkan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta, ganda putri Indonesia lainnya. Susy Susanti, Kabidbinpres PP PBSI menyebutkan, pencapaian pebulu tangkis Indonesia di Korea Open ini sudah banyak perubahan. Khususnya bagi Jojo, dia mengatakan harapan besar dan penurunan pasca Asian Games menjadi salah satu perhatian timnya.  “Saya harapkan ini menjadi saatnya dia bisa mengakhiri turnamen dengan gelar,” katanya. Jojo mampu mencapai final New Zealand Open 2018. Tetapi di final harus kalah dari Lin Dan, 14-21, 19-21. (nap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: