Venue Akuatik Direnovasi Lagi

Venue Akuatik Direnovasi Lagi

JAKARTA - Kolam renang Senayan merupakan salah satu venue krusial untuk Asian Games (AG) 2018. Proses pengerjaan yang memakan waktu sekitar 15 bulan lamannya. Saat ini pengerjaan infrastruktur di bagian dalam sudah terselesaikan. Progres penting saat ini tinggal menata kawasan di luar venue. Namun, khusus venue akuatik, rupanya mengalami kesalahan konstruksi. Dalam hal ini posisi balket start berada di sisi yang salah. Seharusnya penempatan balket berada di sisi yang sama dengan scoring board. Tetapi, pada kenyatannya posisinya di sisi seberang  scoring board. Situasi tersebut menjadi catatan tersendiri bagi PB PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia). Sebab, mengacu regulasi FINA, memang mengharuskan balket di posisi tersebut. Balket sendiri berfungsi untuk merubah ukuran kolam renang dari panjang yang 50 meter menjadi 25 meter. Wisnu Wardhana, Kabidbinpres PB PRSI menerangkan bahwa kondisi tersebut untuk semantara memang tidak perlu dirisaukan. Sebab, pada Desember mendatang timnya akan menggelar test event di kolam renang semi indoor terbesar di Indonesia tersebut.  Di area tersebut total ada empat kolam renang. Kolam renang utama, kolam loncat indah, kolam polo air dan kolam untuk pemanasan. “Kalau melihat regulasi, tentu harus diubah,” beber Wisnu saat dikonfirmasi Jawa Pos kemarin (24/10). Menurutnya, terjadi salah persepsi antara PB PRSI dengan pelaksana proyek terkait peletakan balket. Meskipun, demikian Wisnu mengatakan perubahan tersebut tidaklah terlalu signifikan. Sebab, tim Kemenpupera dan pelaksana proyek punya kapabilitas yang cukup mumpuni. “Paling lama mungkin satu bulan untuk perubahan itu,” katanya. Terpisah, Anggoro Putro, pimpinan proyek dari Kemenpupera menyebutkan sejauh ini timnya memfokuskan diri untuk proses penyelesaian kawasan di venue akuatik sebelum nantinya diserah terimakan kepada PPK GBK pada 9 November mendatang. Terkait perubahan balket, Anggoro menyebutkan secara teknis timnya masih menunggu konfirmasi lanjutan dari PB PRSI dan Inasgoc untuk proses perubahan tersebut. “Tetapi yang jelas, apa yang kami bangun ini sudah sesuai rancangan awal,” sebutnya. Venue kolam akuatik ini diklaim menerapkan teknologi modern. Dari proses kristalisasi air plus pengaturan suhu kolam hingga area yang cukup bersahabat dengan kaum difabel. Sebab, selain untuk Asian Games 2018, venue tersebut juga digunakan untuk perhelatan Asian Paragames Oktober 2018.  Sementara itu, pelatih pelatnas renang Indonesia, Albert C. Sutanto menerangkan bahwa timnya saat ini masih menjalankan latihan di Bali. “Karena pelatih kami, coach David Armandoni juga sementara berdomisili di sana,” katanya. Namun, sebelum test event awal Desember nanti, seluruh skuad pelatnas renang bakal boyongan menuju Senayan. (nap) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: