Maaf, Sementara Dilarang Melompat

Maaf, Sementara Dilarang Melompat

Maaf, Sementara Dilarang Melompat    DUDUK manis sambil menyilangkan tangan di dada. Sejurus kemudian, Jurgen Klopp tersenyum. Itulah ekspresinya setelah tendangan bebas Philippe Coutinho menjebol gawang kiper West Ham Darren Randolph pada laga kemarin. Serasa tidak ada sosok Klopp di bench The Reds – julukan Liverpool – malam itu. Sebab, biasanya Klopp selalu ekspresif merayakan gol timnya. Apalagi dengan gol yang menyamakan kedudukan seperti itu. Berlari memeluk pemain, bahkan sampai melompat, adalah selebrasi mantan pelatih Borussia Dortmund itu. Bahkan sampai memecahkan kacamata seperti saat selebrasinya ketika Liverpool mengalahkan Norwich City 5-4 (24/1). Apa yang terjadi dengan Klopp? ’’Saya tidak apa-apa. Saya hanya tidak ingin melompat-lompat dengan liara,’’ ujar pelatih a 48 tahun itu sebagaimana dikutip dari situs Teamtalk. Operasi usus buntu yang dijalani Klopp akhir pekan lalu menjadi penyebab mengapa dia tidak diperbolehkan melompat. Apalagi, Klopp nekat kembali melakukan aktivitas melatihnya kurang dari 24 jam setelah operasi pada Sabtu siang waktu setempat (6/2). Selebrasi tanpa melompat Klopp itu diprediksi tidak hanya terjadi di dalam laga kemarin. Bahkan, bisa sepanjang laga di bulan ini. Sebagaimana dilansir di Press Association, Klopp baru diperbolehkan melakukan gerakan normalnya itu antara satu sampai tiga pekan ke depan. Artinya, Liverpudlian – sebutan pendukung Liverpool – akan merindukan Klopp dengan selebrasi melompatnya itu dalam empat pertandingan Liverpool berikut. Bahkan jika Jordan Henderson dkk memenangi trofi Piala Liga dalam final 28 Februari nanti pun Klopp diharamkan melompat-lompat. Padahal, gaya selebrasi dengan berlari dan melompat itu menjadi ciri khas Klopp. Bukan hanya sepanjang dia menangani Liverpool. Imej itu sudah dia dapatkan di saat menangani Dortmund antara 2008 hingga 2015. Selebrasinya itu dikenal dengan “Air Juergen”. Klopp mengaku sangat susah menahan selebrasi gilanya itu setiap memenangi laga. Terlebih ini adalah pengalaman pertama Klopp menjalani operasi usus buntu. ’’Ini akan jadi laga-laga tidak seperti biasanya. Namun, Anda tidak usah khawatir karena saya bisa mengatasinya,’’ katanya. Kepada situs resmi klub, Klopp memuji gerak cepat yang dilakukan staf medis Liverpool, Andy Massey. Sang medislah yang memerintahkan Klopp segera dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, Klopp tidak menyangka kalau dirinya harus menjalani operasi usus buntu saat itu juga. (ren/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: