Dari Bidan ke Bisnis Kecantikan

Dari Bidan ke Bisnis Kecantikan

    MELIHAT Dyah Pusporini AmdKeb SSiT CHt dipl CIBTAC, wajahnya tidak hanya memancarkan aura kecantikan. Dia juga memiliki wawasan dan kepribadian yang menarik. Ini semua karena kegemarannya merawat diri. Bahkan Dyah berani memutuskan berhenti menjadi dosen kebidanan untuk menekuni bisnis kecantikan. "Saya ingin fokus menjalankan bisnis kecantikan ini," katanya. Hal itu dibuktikan dengan belajar ilmu kecantikan hingga memiliki 33 sertifikat estetika, dan sudah meraih gelar Convederation of International Beauty Therapy and Cosmetology (CIBTAC). Menurut Dyah, ketertarikannya di dunia kecantikan karena kecantikan tidak tergerus zaman. Akan selalu mendatangkan keuntungan dan berkembang jika dikelola dengan baik. "Dulu saya suka perawatan. Tapi karena biaya semakin mahal, maka saya menyediakan tempat perawatan kecantikan untuk semua kalangan. Agar semua wanita dapat tampil cantik meski memiliki bugdet terbatas," tutur Dyah. Berkat keseriusannya, kini bisnisnya semakin berkembang. Kini Dyah memiliki lembaga kursus dan pelatihan estetika Pho Aesthetic Institute (PAI), Franchise Klinik Kecantikan PAC, dan Puspo Wedding Gallery and Beauty Studio. "Alhamdulillah sekarang mempunyai tenaga kerja dokter, apoteker, perawat, bidan, beautician, manajer, marketing, dan masih banyak lagi," tandasnya. (ely/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: