DPRD Ingatkan Tingginya Kasus TBC di Kebumen

DPRD Ingatkan Tingginya Kasus TBC di Kebumen

PUBLIK HEARING: Publik Hearing yang dilaksanakan oleh Pansus Raperda Penanggulangan Tuberkulosis DPRD Kebumen. KEBUMEN-Meski kini tengah terjadi Pandemi Covid-19, namun bukan berarti penyakit yang lain berhenti menyerang. Penyakit seperti flu, batuk, pilek dan lainnya juga harus diwaspadai. Termasuk penyakit menular Tuberkulosis atau yang sering dikenal dengan TBC. Menerapkan protokol kesehatan, bukan hanya untuk mencegah penularan dan penyebaran Covid-19 saja, melainkan juga untuk menanggulangi penyakit yang lain. Untuk itu penting sekali menerapkan standar protokol kesehatan. https://radarbanyumas.co.id/1-hektar-tanah-di-desa-grenggeng-kebumen-bergerak-ambles-dua-rumah-terdampak-korban-dievakuasi-ke-mushola/ Terkait dengan Tuberkulosis, Pansus Raperda Penanggulangan Tuberkulosis DPRD Kebumen menggelar gelar Publik Hearing. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kesehatan, Dispermades, Bagian Hukum, Bagian Kesra, perwakilan Rumah Sakit di Kebumen, Aisyiyah, Perguruan Tinggi dan lainnya, Rabu (4/11). Ketua Pansus Madhan Anis didampingi Wakil Ketua Pansus Munawar Kholil menyampaikan Raperda inisiatif tersebut bertujuan untk membuat kejelasan payung hukum terkait penanggulangan TBC di Kebumen. Hal ini menjadi sangat penting guna melindungi masyarakat terhadap penularan TBC . “Ini untuk memastikan hak pasien TBC atas pelayanan kesehatan,” tuturnya. Dijelaskan pula, koordinasi penanganan TBC tidak hanya dilakukan oleh rumah sakit saja, melainkan oleh semua pihak. Selain India dan China, Indonesia juga merupakan negara yang waspada TCB. Jika sudah terserang penyakit tersebut harus mendapatkan perawatan intensif. “TBC bukan hanya persoalan kesehatan atau orang sakit saja, melainkan juga berdampak pada perekonomian,” terangnya. Pemerintah Pusat sendiri mempunyai program eliminasi TBC tahun 2030. Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah daerah tetunya ingin mensukseskan program tersebut. Hal ini harus dilaksanakan dengan menyiapkan Menyiapkan langkah rill. “Kewaspadaan terhadap TBC harus ditingkatkan,” ungkapnya. Sementara itu, sebelumnya Kepala SSR Aisyiyah Sri Hadi Widi Astuti menyampaikan penyebaran TB HIV sudah sangat memprihatinkan. Untuk menanggulangi itu, dibutuhkan komitmen dan kepedulian semua pihak. “TB HIV seperti fenomena gunung es, dimana dari permukaan tampak sedikit namun dibalik itu semua jumlah penderita sungguh besar,” terangnya. Jika pengindap Penyakit HIV sudah terkontaminasi dengan TB maka akan sulit disembuhkan. Dan dalam beberapa kasus terkadang dijumpai pasien mengalami kematian. Maka dari itu jika sudah terkena TB dan HIV maka pasien harus rajin berobat. Sebab TB bisa disembukan dengan berobat secara teratur, sedangkan HIV juga dapat dikendalikan dengan cara meminum anti Retro viral (ARV) secara teratur. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: