Delapan Rumah di Grenggeng Segera Direlokasi, Tanah yang Longsor Ditukar Guling Dengan Tanah Desa

Delapan Rumah di Grenggeng Segera Direlokasi, Tanah yang Longsor Ditukar Guling Dengan Tanah Desa

TINJAU: Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz saat meninjau lokasi bencana tanah amblas di Desa Grenggeng. ISTIMEWA KEBUMEN – Sebanyak delapan rumah di Dusun Pesimpar RT 05 RW 04 Desa Grenggeng, Karanganyar, bakal direlokasi. Kedelapan rumah tersebut merupakan yang terdampak tanah bergerak akibat hujan deras belum lama ini. Terkait dengan rencana relokasi delapan rumah, ditegaskan oleh Bupati Kebumen H Yazid Mahfudz, saat meninjau lokasi tanah bergerak di desa setempat, Senin (2/11). Bupati H Yazid menegaskan warga yang terdampak segera direlokasi. "Segera kita relokasi agar warga yang terdampak dapat segera pindah," tuturnya. https://radarbanyumas.co.id/1-hektar-tanah-di-desa-grenggeng-kebumen-bergerak-ambles-dua-rumah-terdampak-korban-dievakuasi-ke-mushola/ Bupati H Yazid menegaskan tiga rumah yang terdampak akan dipindahkan. Adapun lokasi pindahnya menempati tanah milik desa. Sedangkan, lima rumah lainnya pindah ke lokasi baru. "Tanah yang longsor itu ditukar guling dengan tanah desa. Sedangkan yang tiga lagi punya lahan sendiri di tempat lain. Tapi bangunannya kita yang bangun," katanya. Bupati H Yazid juga meminta, setelah seluruh rumah direlokasi, Pemerintah Desa Grenggeng agar melakukan penanaman di lokasi longsong dengan tanaman keras. Hal tersebut dengan maksud agar tanah kuat dan tidak terjadi longsor kembali. "Penanaman nantinya akan dilakukan. Ini agar tidak longsor lagi," terangnya. https://radarbanyumas.co.id/lipi-sebut-tanah-ambles-di-grenggeng-karanganyar-hanya-longsor-biasa/ Adanya bencana tanah ambles di Desa Grenggeng juga mendapat perhatian dari Peneliti Utama LIPI, Chusni Ansori. Pihaknya telah melakukan pemantauan dan kajian di wilayah tersebut. Hasilnya disampaikan jika tanah longsor di Desa Grenggeng bukan merupakan fenomena likuifaksi. Tetapi merupakan longsor biasa atau tanah bergerak. Disampaikan pula, jika fenomena likuifaksi biasanya penyebabnya karena ada guncangan misalnya gempa bumi. Sedangkan kala longsor tersebubt penyebabnya karena hujan deras. Adapun yang terjadi di Desa Grenggeng jenis atau tipe longsorannya mendatar atau ke samping. Ini bisa dilihat dari pola di sekitar. Tanahnya merah karena merupakan lapukan pasir. Sedangkan di bawah ada formasi lempungan yang berfungsi sebagai bidang gelincir. Sebelumnya Plt Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto juga menyampaikan untuk bagian tanah mahkota atau awal longsoran lebarnya mencapai 30 meter. Sedangkan bagian yang tengah mencapai 60 meter serta panjang tanah sekitar 200 meter. Sekedar informasi, fenomena amblasnya tanah di RT 5 RW 4 Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar telah menggemparkan masyarakat. Tanah seluas hampir 1 hektar tersebut, amblas secara bertahap. Hal ini juga menyebabkan dua rumah warga setempat terdampak rusak. Bahkan satu keluarga telah dievakuasi sejak Kamis lalu. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: