1 Hektar Tanah di Desa Grenggeng Kebumen Bergerak Ambles, Dua Rumah Terdampak, Korban Dievakuasi ke Mushola

1 Hektar Tanah di Desa Grenggeng Kebumen Bergerak Ambles, Dua Rumah Terdampak, Korban Dievakuasi ke Mushola

TANAH BERGERAK: Sekitar 1 Hektar tanah di Desa Grenggeng, bergerak ambles. ISTIMEWA KEBUMEN - Selain diterjang banjir dan tanah longsor, di Kebumen juga terdapat bencana tanah bergerak (Likuifaksi). Ini terjadi di Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar. Tanah bergerak ambles tersebut diperkirakan luasanya mencapai 1 hektar. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun bencana tetap menyisakan duka. Adanya bencana tersebut membuat dua keluarga yang terdiri dari tujuh orang terpaksa dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Hal ini lantan rumah mereka menjadi bagian dari area tanah ambles. https://radarbanyumas.co.id/di-kebumen-banjir-melanda-32-desa-di-tujuh-kecamatan-berikut-datanya/ Likuifaksi sendiri merupakan hilangnya kekuatan tanah. Hal ini membuat tanah yang sedianya padat menjadi mudah bergeser. Di Desa Grenggeng Likuifaksi menimpa pedukuhan di RT 5 RW 4. Padahal kawasan tersebut jauh dari tepi sungai. Adapun luas areal yang mengalami gerakan yakni panjang 200 meter dan lebar 50 meter. Ketua RT 5 RW 4 Desa Grenggeng Sutijo menyampaikan kejadian tersebut menimpa rumahnya sendiri. Selain itu juga menimpa warga lainnya yakni Rajiman. Adapun proses pergerakan tanah sendiri terjadi secara bertahap. Awalnya tanah sedikit bergerak pada Selasa (27/10) lalu. Kendati tanah sudah bergerak, namun tersebut belum parah. Sehari setelah itu, yakni Rabu (28/10) sore, hingga malam pergerakan tanah semakin parah. Tanah terus bergerak hingga menyebabkan bangunan berpindah dari tempat sebelumnya. "Saya bangun tidur, kemudian bergegas untuk pindah mencari tempat aman. Namun sesampainya di depan ternyata sudah menjadi jurang," katanya, Kamis (29/10). Terpisah, Kepala Desa Grenggeng Eri Listiawan saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya juga mengaku telah mengevakuasi warganya ke mushola terdekat. Hal ini dilaksanakan demi keamanan warga. “Warga sudah dievakuasi ke mushola terdekat, agar lebih aman” katanya. Adanya bencana tersebut, pihaknya juga telah melaporkan kepada Muspika setempat dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen. Usai menerima laporan, tim dari BPBD Kebumen juga telah melakukan pengecekan di lokasi bencana tersebut. “Tim dari BPBD Kebumen, kini sedang mengecek ke lokasi," ucapnya. Sementara itu, bencana banjir yang kemarin melanda kini sudah berangsur surut. Kesempatan tersebut digunakan dengan baik untuk perbaikan beberapa tanggul yang jebol. https://radarbanyumas.co.id/di-kebumen-puluhan-kambing-ternak-mati-diterjang-banjir-ribuan-warga-sempat-mengungsi-dan-sudah-kembali/ Plt Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kebumen Teguh Kristiyanto menyampaikan, dalam perbaikan total terdapat sembilan alat berat yang kini tengah dikerahkan. Adapaun Untuk mendapatkan alat berat tersebut, BPBD menggandeng sejumlah pihak. Ini termasuk para kontraktor swasta. "Pengerahan perbaikan infrastruktur yang rusak khususnya tanggul yang jebol itu kami bekerjasama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Dinas PU-PR Kebumen, dan rekanan pengusaha yang punya alat berat," paparnya. Ini dengan perincian, BBWS Serayu Opak membantu mengerahkan dua alat berat dan sandbag untuk pengerjaan perbaikan di tanggul Sungai Telomoyo Puring. Selain itu Dinas PU-PR mengerahkan empat alat berat beserta sandbag. Ini dengan pembagian dua unit untuk perbaikan tanggul di Kelurahan Panjatan Kecamatan Karanganyar dan sisanya untuk evakuasi material longsor di beberapa titik. Adapun alat berat pinjaman dari rekanan pengusaha berjumlah tiga unit, dua diantaranya dikerahkan untuk perbaikan tanggul di Kelurahan Jatiluhur Karanganyar. Terkait lokasi pengerahan alat berat sendiri, BPBD merujuk pada data assessment resiko bencana. Dimana lokasi yang dikerjakan terlebih dahulu adalah yang memiliki resiko keselamatan paling mendesak dan dapat dijangkau escavator. "Untuk tanggul kami targetkan selesai dalam waktu empat hari. Ini terhitung sejak Selasa 27/10 kemarin," tegasnya. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: