Parkir Pasar Tumenggungan Tembus Rp 1,7 Miliar

Parkir Pasar Tumenggungan Tembus Rp 1,7 Miliar

BERJAGA : Petugas jaga Parkir Pasar Tumenggungan saat menjaga pos di pintu masuk.IMAM/EKSPRES KEBUMEN-Parkiran Pasar Tumenggungan Kebumen kini tembus Rp 1,7 miliar per tahun. Lelang parkir untuk Pasar Tumenggungan dengan nominal Rp 1,7 miliar dimenangkan oleh KUD Usaha Karya Tani Desa Kedungpuji Gombong. Sebagai pemenang lelang KUD Usaha Karya Tani lah yang kini mengelola Parkiran Pasar Tumenggungan Kebumen. Salah satu anggota KUD Usaha Karya Tani, Suramin menegaskan, setelah dipegang kini parkiran lebih tertata dengan baik. Petugas parkir juga ramah-ramah dan jauh dari kesan premanisme. Selain itu setoran kepada Pemkab Kebumen dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kebumen juga lancar. “Kami ingin menciptakan iklim parkiran pasar yang baik, ini dilaksanakan dengan petugas yang ramah dan pelayanan prima,” ujarnya, Selasa (12/2). Dengan nominal Rp 1,7 milyar, maka pendapatan perharinya setidaknya mencapai Rp 4,8 juta. Dalam hal ini pihaknya merekrut 16 pekerja dengan dua orang kasir. Sesuai aturan rekrutmen tenaga kerja dilaksanakan dengan menggunakan 50 persen pekerja lama atau petugas sebelumnya. “Itu sudah kami lakukan sesuai prosedur yang ada,” paparnya. Dia menegaskan, saat mengikuti lelang, pihaknya memang sengaja memasang harga tinggi. Harga tersebut memang pantas diberlakukan pada parkiran di Pasar Tumenggungan Kebumen, yang merupakan pasar induk. “JIka dikelola dengan baik, tentunya target dapat terpenuhi. Perbaikan manajemen menjadi syarat mutlak bagi keberhasilan mengelola parkiran,” jelasnya. Persoalan parkiran di lokasi itu memang tak luput dari sorotan beberapa pihak. Dalam hal ini salah satu pegawai parkir sebelumnya Hadimarso (57) mengatakan, i pihaknya tidak lagi bekerja menjadi tukang parkir di Kebumen. Dia berhenti menjadi tukang parkir setelah parkiran Pasar Tumenggungan dipegang oleh KUD Usaha Karya Tani. Bahkan menurut Hadimarso alias Siwir, bukan hanya dirinya, beberapa teman-temannya kini menjadi pengangguran. “Kami tidak lagi bekerja dan tidak mempunyai penghasilan, kami menganggur,” ungkapnya. Dia dan teman-temannya merupakan anak jalanan yang sudah bertahun-tahun menjadi tukang parkir. Di usia yang sudah tidak lagi muda akan sulit untuk mencari pekerjaan lainnya. Dia juga merasa khawatir kepada teman-temannya yang kini nganggur. Sebab jika tidak punya kesibukan dan penghasilan bukan tidak mungkin akan melakukan hal-hal negatif termasuk tindak kriminal. “Kami berharap ada solusi jika nganggur terlalu lama kami khawatir teman-teman nekat, karena pekerjaan bekaitan dengan penghasilan dan perut,” ungkapnya. Terkait hal itu, Suramin menegaskan, pihaknya hanya memperkerjaan orang-orang yang memang siap untuk bekerja. Selain itu aturan yang ada hanya merekrut 50 persen dari pekerja sebelumnya. “Kami hanya mempekerjakan orang yang memang siap untuk bekerja dengan baik. Pekerja disini semua telah bekerja dengan baik,” ujarya. (mam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: