Tembok Retak, Empat Rumah Dikosongkan di Desa Aribaya Pagentan Banjarnegara

Tembok Retak, Empat Rumah Dikosongkan di Desa Aribaya Pagentan Banjarnegara

Pergerakan tanah ini berdampak pada rumah warga dan kebun salak. Pergerakan tanah terjadi pada Jumat (30/10) dini hari BANJARNEGARA - Empat rumah di Desa Aribaya Kecamatan Pagentan dikosongkan. Penghuninya mengungsi karena rumahnya retak-retak akibat pergerakan tanah. Selain itu, tanah gerak juga mengakibatkan belasan rumah warga terancam dan berdampak pada tiga hektar lahan salak. Kepala Desa Aribaya Kecamatan Pagentan Karyawan Teguh Hudiono mengatakan pergerakan tanah ini berdampak pada rumah warga dan kebun salak. Pergerakan tanah terjadi pada Jumat (30/10) dini hari. https://radarbanyumas.co.id/hujan-lebat-picu-longsor-di-14-titik-di-banjarnegara/ https://radarbanyumas.co.id/puluhan-warga-sinduaji-pandanarum-mengungsi/ "Dampaknya yang jelas, untuk kebun salak longsor. Perumahan juga retak-retak, ada empat rumah dikosongkan, yang terancam 15 rumah," jelasnya, Senin (2/11). Warga yang tinggal di empat rumah harus diungsikan karena berbahaya. Sebab tempat tinggalnya dekat dengan mahkota longsor. Selain itu, kebun salak seluas tiga hektar juga terkena dampak longsor. Menurut dia, peristiwa ini disebabkan karena tanah yang gembur dan diguyur air hujan. "Kalau hujan yang jelas, karena tanahnya gembur begitu kena air, tanahnya bergerak," jelasnya. Untuk meminimalisir pergerakan tanah, aliran air dialihkan agar tidak mengarah ke mahkota longsor. Sementara untuk warga yang rumahnya rusak, diungsikan. "Untuk penanganan pengungsi yang empat keluarga mengungsi ke tempat saudara dulu, kalau malam harus tidur di situ. Untuk logistik sudah banyak bantuan yang masuk. Mudah-mudahan bisa membantu pengungsi yang terdampak," paparnya. Seorang warga korban longsor Ny Wahyudin mengatakan pergerakan tanah merusak lantai dan dinding. "Lantai ambles dan retak, termasuk dinding ikut retak," jelasnya. Karena rumahnya rusak, dia takut dan mengungsi ke rumah anaknya. "Biar aman, sampai sekarang kalau hujan tanah masih bergerak," lanjutnya. (drn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: