Puluhan Warga Sinduaji Pandanarum Mengungsi

Puluhan Warga Sinduaji Pandanarum Mengungsi

Longsor yang terjadi pada tanggal 20 Oktober 2020 lalu, mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Sampai saat ini masih terus terjadi pergerakan tanah yang memperparah kondisi kerusakan rumah warga. BANJARNEGARA - Puluhan warga Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum mengungsi. Pasalnya longsor yang terjadi pada tanggal 20 Oktober 2020 lalu, mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Sampai saat ini masih terus terjadi pergerakan tanah yang memperparah kondisi kerusakan rumah warga. Camat Pandanarum Supawi, Minggu (1/11) menjelaskan ada tujuh rumah yang terdampak dan 24 jiwa yang mengungsi. Menurut dia, tanah masih berpotensi bergerak. https://radarbanyumas.co.id/tanggul-sungai-kedunggede-runtuh-sepanjang-100-meter-ancam-banjir-di-rsud-banyumas/ https://radarbanyumas.co.id/hujan-lebat-picu-longsor-di-14-titik-di-banjarnegara/ Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono mengatakan dengan kondisi tanah yang masih terus mengalami pergerakan mengakibatkan lima unit rumah di bawah tanah tebing yang longsor dan satu unit diatas tanah tebing longsor mengalami kerusakan dan terancam sehingga tidak layak dihuni. Selain itu pada saat yang sama di Dusun Sirawa Desa Sinduaji Kecamatan Pandanarum juga terdapat dua KK yang terdampak bencana alam. Di dusun tersebut, longsor mengakibatkan kerusakan pada rumah warga atas nama Miswadi dan Sartono. "Kondisi saat ini terancam dan dua KK tersebut mengungsi," jelasnya. Dia menyebut warga terdampak longsor yang mengungsi sebanyak tujuh KK atau 23 jiwa. Mereka mengungsi di rumah kosong milik warga di Dusun Tegal Reja. Sedangkan dua KK atau delapan jiwa mengungsi di Dusun Sirawa Desa Sinduaji. "Kondisi pengungsi dalam keadaan baik dan sehat, terdapat satu orang pengungsi mengalami sakit gigi namun sudah tertangani, sudah diobati," jelasnya. Untuk membantu korban longsor, petugas melakukan droping logistik seperti mie instan, beras, minyak goreng, gyla pasir. Akibat musibah ini, rumah warga tidak bisa ditempati karena berada di zona berbahaya. Untuk itu, barang dan material seperti genteng yang masih bisa digunakan diselamatkan. (drn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: