BKK Mandiraja Banjarnegara Kenalkan Tamaprima dan Tamadhona

BKK Mandiraja Banjarnegara Kenalkan Tamaprima dan Tamadhona

BANJARNEGARA – Untuk mendukung Program Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PD BPR BKK Mandiraja gencar melakukan sosialisasi produk dari lembaga jasa keugan tersebut. PRODUK BARU: Sosialisasi produk baru dalam Gerakan Inklusi Keuangan (GeraiKu) di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Banjarnegara. Salah satunya mengenalkan produk abungan Tamaprima dan Tamadhona. Dalam acara Gerakan Inklusi Keuangan (GeraiKu) di Desa Jalatunda Kecamatan Mandiraja Banjarnegara, Direktur utama PD BPR BKK Mandiraja, Sri Hayati mengatakan, melalui Gerakan Inklusi Keuangan ini diharapkan akses masyarakat terhadap lembaga, produk dan layanan jasa keuangan formal meningkat. “Desa Jalatunda merupakan tempat yang menjadi prioritas inklusi keuangan karena akses yang sulit dijangkau oleh lembaga keuangan seperti bank dan asuransi,” ujarnya. Dia menjelaskan, tabungan Tamaprima merupakan pengembangan produk Tabungan Kotak Prima, yakni jasa simpanan dalam bentuk tabungan yang tidak bisa diambil pada bulan Juli-Agustus-September. Tujuannya untuk mengurangi penarikan tabungan pada setiap awal tahun ajaran baru. Sedangkan Tamadhona merupakan jasa simpanan dalam bentuk tabungan yang tidak bisa diambil pada bulan ramadan. Tujuannya untuk mengurangi jumlah penaikan pada setiap menjelang Idul Fitri. “Kami berupaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, terutama melalui fasilitas permodalan. Oleh karena itu segmen masyarakat perdesaan hingga perkotaan perkotaan ikut digarap,” kata dia. Pada kesempatan ini, juga diadakan MoU antara PD BPR BKK Mandiraja dengan sekolah dan perajin industri kecil. Dari sosialisasi kepada masyarakat di Desa Jalatunda selama 2 hari, PD BPR BKK Mandiraja berhasil mendapatkan 20 nasabah Tamaprima dan 66 Nasabah Tamadhona. Selain PD BPR.BKK Mandiraja, PT Bumi Putra, Pegadaian dan PT. Sinar Mas juga mengenalkan berbagi produknya kepada masyarakat sebagai bentuk dukungan Gerakan Inklusi Keuangan. Kepala Kantor OJK Purwokerto Farid Faletehan mengatakan, program Geraiku merupakan salah satu tugas dari OJK untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang lembaga jasa keuangan. “Di Indonesia saat ini baru 36 persen masyarakat yang mengakses ke lembaga keuangan, karena masih mini maka kami dari OJK ikut mensosialisasikan lembaga jasa keuangan melalui Gerakan Inklusi Keuangan ini,” kata Farid. (uje/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: