Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Banjarnegara Masih Tinggi

Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Ibu di Banjarnegara Masih Tinggi

Puskesmas Dituntut Jadi Ujung Tombak BANJARNEGARA -Puskesmas di Banjarnegara diminta menjadi garda terdepan untuk penanganan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Hingga Bulan November terdapat 19 AKI di Banjarnegara, sedangkan AKB tercatat 168 kasus. Pj Bupati Banjarnegara, Prijo Anggoro menilai, AKB dan AKI di Banjarnegara masih tinggi. Dia meminta kegiatan kegiatan penanganan AKB dan AKI harus lebih fokus. Menurutnya, harus ada kampanye penyelematan besar-besaran terhadap ibu hamil bersama yang dilakukan bidan dan pemangku kepentingan lainnya. “Puskesmas diharapkan menjadi garda terdepan dalam menurunkan tingginya kasus AKI dan AKB di Banjarnegara,” kata dia mengunjungi pelayanan KB di Puskesmas 1 Banjarnegara. Dia juga meminta agar tidak ada kekeliruan sistem dan komunikasi saat menangani proses persalinan, sehingga data AKI atai AKB bisa terpantau sampai tingkat atas. “Seperti menyampaikan masalah ibu melahirkan di mana, ditangani dokternya siapa, Puksemas atau rumah sakit, sehingga penangannya lebih jelas,”kata dia. Dalam penanganan kasus ini, masyarakat juga diminta ikut berperan menjadi penyuluh yang bisa menyampaikan informasi penting. Selain itu, juga mampu menjadi penggerak bagi keluarga maupun warga lain agar mau memperhatikan ibu hamil. Kepala RSUD Hajjah Anna Lasmanah Banjarnegara, Agung Budianto mengatakan, jumlah kunjungan persalinan di rumah sakit Hajah Anna Lasmanah di ruang IGD pada tahun 2015 sebesar 1.808, dengan rincian 1414 rujukan dan 394 non rujukan dengan rata-rata kunjungan per bulan atau perhari 10 pasien. Sedangkan jumlah kunjungan poli kandungan sebesar 8.238 dengan rincian 5.113 dan pasien 3.125. “Rata-rata kunjungan per bulan 1050 atau 50 per hari,” kata Agung. Pada 2014 lalu, Banjarnegara masuk peringkat 10 besar tingkat Provinsi Jawa Tengah untuk AKB. Sedangkan pada tahun 2013, AKI di Banjarnegara hanya 19 kasus sedangkan AKB masih terdapat 271 kasus. Sementara pada tahun 2014, terdapat 20 kasus AKI dan AKB menurun menjadi 204 kasus. Sedangkan untuk tahun 2015 yang baru berjalan di bulan sembilan ini terdapat 7 kasus AKI dan 129 kasus AKB. (uje/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: