Dampak Kebakaran di Kilang Pertamina Cilacap, 121 Sumur di Kutawaru Dikuras
DROPING: BPBD Kabupaten Cilacap melakukan droping air bersih kepada warga Kutawaru terdampak kebakaran tangki Pertamina. CILACAP - Pasca kebakaran di area tangki nomor 39 RFCC Pertamina Kilang Cilacap, warga Kelurahan Kutawaru Kecamatan Cilacap Tengah masih mengeluhkan kualitas air sumur yang masih belum bersih. https://radarbanyumas.co.id/tim-klhk-ri-kualitas-air-dan-udara-aman-paska-kebakaran-tangki-pertamina-cilacap/ Hingga Rabu (16/6) Pertamina Kilang Cilacap bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kutawaru dan warga setempat sedikitnya sudah melakukan penyedotan sebanyak 121 sumur. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy menyampaikan, kasus kebakaran tanki Pertamina yang masuk kategori bencana kegagalan teknologi, berdampak pada kualitas air di sekitar kilang, terutama di Kelurahan Kutawaru. Dari pendataannya sekitar 500 warga Kutawaru terdampak abu asap kebakaran yang menyebabkan air di wilayahnya jadi tidak layak konsumsi. "Kemarin Kutawaru minta didroping air bersih, karena airnya tidak memungkinkan dikonsumsi. Sejak Sabtu (12/6) sampai kemarin kita droping air bersih," kata Tri didampingi Kasi Kesiapsiagaan Bencana Gatot Arif, Kamis (17/6). https://radarbanyumas.co.id/warga-kutawaru-keluhkan-air-berubah-hitam/ Selain droping air bersih, Tri menambahkan, pihaknya dibantu Pertamina dan warga juga melakukan pengurasan terhadap sumur yang terdampak. "Sambil menguras, mengosongkan sumur, juga ada droping air bersih dari BPBD. Karena setelah nguras, penuhnya air sumur itu perlu waktu agak lama, tiga sampai empat hari," imbuhnya. Pihak Pertamina RU IV sendiri langsung bergerak untuk memastikan warga tetap aman pasca insiden kebakaran area tangki 39, khususnya di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah. Sejumlah bantuan sudah diserahkan langsung kepada warga di wilayah yang terdekat operasional kilang tersebut, sejak Sabtu atau tepat sehari paska insiden. Selain melakukan penyedotan sebanyak 121 sumur, Pertamina juga menyalurkan air bersih sebanyak 30 ribu liter bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Cilacap untuk 8 RW, 3.000 masker, dan lebih dari 1.500 nasi box. Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina RU IV Cilacap, Hatim Ilwan menjelaskan, bantuan ini tidak lain sebagai tanggung jawab perusahaan, pasca insiden kebakaran tangki. “Kami tentu menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak, termasuk masyarakat di area terdekat. Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga,” ujarnya. Bedi Kurniawan, salah seorang warga Kelurahan Kutawaru menyebutkan ada beberapa sumur warga berubah warna, akibat jelaga (langes) dari kebakaran tangki. “Itu kebanyakan sumur umum yang memang terbuka. Sedangkan sumur warga yang tertutup, lebih aman,” katanya. Selain droping air bersih, pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI juga telah menerjunkan tim ke Cilacap untuk mengecek kualitas air dan udara di area sekitar Kilang Pertamina Cilacap. Hasilnya, Tim KLHK menyebutkan kualitas air dan udara di wilayah sekitar Kilang Pertamina masih dalam ambang batas wajar dan aman. Hal itu disampaikan Surya Anggara Widarto, Tim Bagian Ditjan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK RI. Anggara mengatakan, KLHK RI telah melakukan pemantauan kualitas air dan udara di 4 titik di wilayah terdekat operasional Pertamina. Masing-masing di wilayah Jojok Kelurahan Kutawaru, Banjaran Kelurahan Donan, Karang Suci, Kelurahan Donan, dan Jalan Rinjani Kelurahan Sidanegara. “Pemantauan selama 24 jam dengan parameter PM (Particulate Matter) 2,5. PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran lebih dari 2,5 mikrometer,” jelasnya. Hasil penelitian menyebutkan tidak ditemukan gas berbahaya bagi masyarakat. Sebelumnya, pihaknya juga memantau air sumur warga, tambak dan sungai bersama Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cilacap. “Dari visual kondisi air dinyatakan masih baik, sesuai parameter dari DLH masih dalam rentang baku mutu,” imbuh Anggara. (nas)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: