Nelayan Kesulitan Menjual Ikan
CARI IKAN: Nelayan memaneh hasil tangkapan. RAYKADIAH/RADARMAS CILACAP - Musim angin timur yang sedang berlangsung membawa angin segar bagi nelayan di Kabupaten Cilacap, pasalnya musim panen ikan segera dimulai. Meski kondisi perairan belum stabil, namun sejumlah nelayan perahu ukuran besar sudah memulai menghasilkan tangkapan ikan. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Sarjono mengatakan, nelayan sudah mulai menangkap ikan Cakalang, Layur dan Tuna. Dalam sehari biasanya rata-rata menghasilkan 100 hingga 200 kilogram ikan. Kendati demikian, ia mengaku, nelayan kesulitan menjual salah satu komoditas ikan unggulan, yaitu ikan Cakalang. "Cakalang kesulitan karena untuk negara lain keluar banyak, seperti di Thailand. Yang biasanya Indonesia mengekspor ke sana, tapi karena disana sedang overload maka pelaku usaha mencari yang lebih murah sehingga mengimpor dari Thailand," kata dia. Akibatnya, harga ikan di Kabupaten Cilacap turun drastis. Meski sudah mulai ada peningkatan harga, namun masih dinilai belum signifikan. Terkini, peningkatan ikan Cakalang dari Rp 14 ribu per kilogram menjadi Rp 15.500 per kilogram. Biasanya Rp 19-20 ribu per kilogramnya. Sementara untuk harga bibit Tuna biasanya Rp 26 ribu per kilogram, sekarang menjadi Rp 23 ribu per kilogramnya. Untuk ikan Tuna beku Rp 40 ribu per kilogram pada hari biasanya, kini menjadi Rp 36 ribu per kilogram. "Ada penurunan yang drastis jadinya nelayan kaget. Harga ikan anjlok, hasil ikannya juga kecil-kecil di bawah 200 gram, karena biasanya mereka meminta ukuran yang besar, sebesar 200 gram," kata Sarjono. (ray)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: