15 Rumah Terancam Longsor

15 Rumah Terancam Longsor

RETAK : Pergerakan tanah di Desa Matenggeng dan Bolang merusak jalan desa dan mengancam 15 rumah warga. ISTIMEWA DAYEUHLUHUR - Bencana tanah bergerak di akhir musim penghujan, kembali terjadi. Bencana ini mengancam 15 rumah warga Desa Bolang Kecamatan Dayeuhluhur. Lokasi seluruh rumah itu tepat berada di atas mahkota longsor. Sementara pergerakan tanah ini sudah menimbulkan kerusakan pada jalan desa. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, saat ini seluruh rumah tersebut statusnya terancam. "Statusnya terancam," ujarnya melalui Kepala UPT BPBD Majenang, Edi Sapto Prihono. Dia menjelaskan, kejadian ini diketahui terjadi Sabtu (6/4), pekan lalu. Untuk sementara, pihaknya masih melakukan pemantauan dibantu aparat terkait dan perangkat desa. Pemantauan dilakukan untuk mengantisipasi gerakan tanah lanjutan yang diperkirakan bisa terjadi ketika hujan deras turun. "Kita pantau terus. Apalagi sudah terbentuk mahkota longsor," kata dia. Selain itu, bencana serupa juga terjadi di Desa Matenggeng. Kerusakan sudah terjadi di beberapa ruas jalan desa. Di samping itu, sebuah rumah milik Carwat (47), warga Dusun Matenggeng 1, sudah mengalami kerusakan dan retak di sejumlah dinding. Untuk sementara, Carwat masih tetap bertahan di rumah itu bersama keluarganya. "Satu rumah retak-retak," ungkapnya. Menurut dia, pengawasan terhadap lokasi gerakan tanah ini memanfaatkan alat Early Warning System (EWS). Alat ini merupakan bantuan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah. Selain itu, di sekitar lokasi bencana juga sudah terpasang peralatan tambahan. Seperti penunjuk arah evakuasi dan rambu tanda bahaya longsor. Seluruh peralatan ini diharapkan mampu mengarahkan warga untuk menghindari bencana tanah longsor. Khusus EWS, sudah dilakukan perbaikan beberapa waktu lalu oleh petugas Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah. Jika terjadi pergerakan tanah, alat ini akan mengeluarkan suara sirine. "Alat dalam kondisi baik setelah kemarin diperbaiki," ungkapnya. Untuk sementara, kerusakan pada jalan belum memutus akses warga kedua desa. Kedua jalan ini masih bisa dilalui kendaraan roda empat. "Jalan desa bisa dilalui kendaraan roda empat," tandasnya. (har/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: