Pengawasan Pedagang Asongan Lemah

Pengawasan Pedagang Asongan Lemah

PRESENTASI : Dekan FKKMK UGM, Prof dr Ova Emilia MMed.Ed, presentasi soal perilaku hidup sehat di Ruang Jalabhumi, Selasa (26/3). NASRULLOH/RADARMAS CILACAP-Perilaku kesehatan siswa di sekolah, dinilai tidak cukup diperhatikan, terutama soal makanan. Keracunan yang terjadi di beberapa sekolah di Cilacap beberapa waktu lalu, bisa menjadi salah satu indikasi. "Banyak problem yang sifatnya tersembunyi. Jadi tidak nampak, tetapi problemnya besar. Misalnya tentang makanan. Banyak makanan saat ini serba cepat," kata Prof dr Ova Emilia MMed Ed dalam seminar Pentingnya Membudayakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Siswa dan Santri di Gedung Jalabhumi, Selasa (26/3). Dekan Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini mengungkapkan, makanan fast food yang serba instan, hanya mengedepankan asal enak. Seperti penggunaan micin yang cukup banyak. Dia menegaskan, itu tidak ada nilai gizinya sama sekali. "Makanan cepat saji tersebut hanya enak saat dikunyah. Tidak ada nilai gizi sama sekali. Jadi seolah-olah makanan tersebut hanya memuaskan lidah. Tetapi tidak berfikir akan pertumbuhan dan kesehatan," ungkapnya. Seharusnya, pihak sekolah memiliki kewenangan untuk mengendalikan peredaran makanan jenis fast food seperti itu. Makanan-makanan yang cukup murah dan terjangkau tersebut, menurut dia bisa menjadi masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, bukan hanya siswa, tapi perlu peran banyak pihak untuk meminimalisir resiko dari jajanan yang serba cepat saat ini. "Karena kondisi di lapangan, yang tersedia dengan harga terjangkau, mungkin hanya makanan tersebut," imbuhnya. Kabid Pembinaaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap, Nunung Sugiyono mengatakan, budaya perilaku hidup sehat sebenarnya sudah ada di kurikulum. Soal himbauan, tentang kantin dan jenis makanan yang bisa dijajakan menurut dia sudah dilakukan. "Sebenarnya tentang kantin yang menetap di sekolah itu sudah bagus. Makanannya sehat. Yang tidak sehat adalah biasanya dari pedagang asongan, yang jualan di sekitar sekolah," ujar Nunung, saat seminar yang diadakan oleh Yayasan Kusuma Buana (YKB) dengan dukungan Aramco tersebut. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: