Dua Santri Terseret Ombak Teluk Penyu

Dua Santri Terseret Ombak Teluk Penyu

Di Saat Hampir Bersamaan Ditemukan Mayat CILACAP - Dua orang santri Pondok Pesantren Tarbiatul Aulad, Adi Saputra (14) warga Dusun Salam Darma Rt 03 Rw 01 Desa Bugis Tua Anjatan Indramayu dan Abdul Rozak (12) warga Desa Gambuhan Pulosari Pemalang, terseret ombak Teluk Penyu saat mandi di sekitar trek dam 1, Minggu (8/7) sekitar pukul 14.00 WIB. Salah satu santri, Adi, nyawanya tidak bisa terselamatkan. Kejadian bermula saat Adi, Rozak beserta santri lainnya pergi ke Teluk Penyu, Minggu (8/7) pukul 13.00 WIB. Saat asyik bermain air, Adi dan Rozak yang mandi agak ke tengah laut, tidak sadar dengan datangnya ombak besar. DIRAWAT : Korban selamat, Rozak, masih menjalani perawatan medis lebih lanjut.Istimewa Tidak sempat menghindar keduanya terhantam ombak dan terlempar. Teman kedua korban, M Faiz Abbas (15) mengatakan, dirinya sudah menasehati Adi dan Rozak agar tidak mandi terlalu ke tengah. Namun keduanya tidak mendengarkan dan tetap asyik mandi kurang lebih sejauh 10 meter dari bibir pantai. "Saya sudah berusaha menyelamatkan tapi anginnya kencang dan ombak juga besar," ujarnya ketika ditemui Radarmas, Senin (9/7). Santri lainnya, M Daffa (13) yang menyaksikan langsung kondisi Adi pasca penyelamatan mengatakan, saat berhasil dibawa ke darat, perut korban sudah membesar dan dari mulut mengeluarkan busa. Menurutnya, total ada 17 santri yang ikut ke Teluk Penyu termasuk Adi dan Rozak. "Rozak yang ngajak. Sepertinya belum izin ke pengasuh pondok," ungkap dia. Koordinator SAR Pos Basarnas Cilacap, Moelwahyono mengungkapkan, saat masyarakat melapor ke Basarnas terkait upaya pertolongan korban, ada nelayan bernama Rofik (45) warga Rt 04 Rw 02 Tegal Kamulyan yang membantu menolong. Satu korban selamat dan satu meninggal dunia, dibawa ke RSUD Cilacap. "Korban selamat ditolong oleh anggota Basarnas dan warga. Sementara yang meninggal diselamatkan oleh perahu nelayan tetapi di tengah perjalanan meninggal," pungkasnya melalui anggotanya Nurul Fauzan. Sementara itu, penemuan jenazah tanpa identitas dengan jenis kelamin yang belum diketahui jelas, Senin (9/7) menggegerkan warga sekitar Teluk Penyu. Kejadian berawal sekitar pukul 10.30 WIB pihak Basarnas Cilacap mendapatkan informasi dari nelayan yang menyebutkan di perairan Teluk Penyu ada sesosok jenazah yang mengapung terbawa arus. "Lebih tepatnya di sekitar out bar," kata salah seorang anggota Basarnas Cilacap, Nurul Fauzan. Ciri-ciri jenazah diperkirakan berjenis kelamin laki-laki. Ketika ditemukan, muka dalam keadaan mengelupas. Kaki kanan dari pangkal paha sampai atas mata kaki tidak ada dan jenis kelamin tidak ada atau hilang. Selanjutnya memakai celana pendek ukuran 30. Umur diperkirakan kurang lebih 14 tahun. Berat badan sekitar 30 kilogram dan tinggi badan 120 sentimeter. Dari data-data tersebut, menurut Nurul dimungkinkan jenazah merupakan korban tenggelam di Parangtritis sembilan hari yang lalu. "Karena ciri-ciri menggunakan celana jeans hitam sama seperti korban yang tenggelam di Parangtritis," ujarnta. Setelah jenazah berhasil dievakuasi dari perairan ke Pantai Teluk Penyu, bersama-sama dengan pihak kepolisian jenazah dibawa ke RSUD Cilacap untuk dimintakan visum. "Kita sudah meneruskan informasi tersebut ke Basarnas Jogjakarta," pungkas Nurul. (yda/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: