Tiket Penonton Dijual Lagi, Lanus Demo

Tiket Penonton Dijual Lagi, Lanus Demo

PSCS Hanya Mampu Menang Tipis 1-0 CILACAP-Laga persahabatan yang mempertemukan PSCS Cilacap melawan Persiba Bantul, Minggu (6/5) berujung demo dari Laskar Nusakambangan (Lanus). Siulan dan nyanyian bernada protes yang menilai Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan tidak profesional, sudah mulai dinyanyikan Lanus sejak babak ke dua dimulai. PROTES : Laskar Nusakambangan memprotes Panpel pertandingan PSCS Cilacap VS Persiba Bantul di halaman Parkir Stadion WIjayakusuma Sesaat setelah pertandingan selesai, Minggu (6/5). Mereka memprotes Panpel karena menemukan oknum Panpel yang menjual lagi tiket pertandingan yang tidak disobek setelah diberikan penonton.NASRULLOH/RADARMAS Lanus protes karena menemukan oknum calo yang memakai seragam Panpel menjual lagi tiket pertandingan yang sudah diserahkan kepada petugas pintu masuk oleh penonton yang sudah masuk stadion. "Jadi tiket pertandingan yang diberikan penonton tidak disobek petugas. Tiket tersebut kemudian dijual lagi seharga Rp 5000 di luar stadion oleh oknum yang memakai seragam Panpel," ujar Safari, Koordinator Lapangan Lanus Sandal Jepit Tribun Timur. Manajer PSCS Cilacap, Bambang Tujiatno yang baru mendapat amanah sebagai Ketua Umum PSCS Cilacap menggantikan Farid Ma'ruf, menyatakan akan memecat oknum yang terlibat hari itu juga. Dia mengatakan, kejadian ini merupakan preseden buruk bagi dunia Sepakbola di Cilacap. "Langsung kita tindak hari ini juga," ungkap di hadapan Lanus. Kepada Radarmas, dia menyebutkan ada dua oknum yang ditemukan dan proses hukum selanjutnya diserahkan ke Polres Cilacap. "Sudah ada dua oknum yang kami serahkan ke Polres,"jelasnya. Sementar aitu, PSCS hanya mampu menang tipis 1-0 saat laga persahabatan melawan Persiba Bantul yang digelar di Stadion Wijayakusuma, Minggu (6/5). Gol dilesakan oleh Sohirun pada saat pertandingan baru berjalan 5 menit. Pelatih PSCS, Jaya Hartono setelah pertandingan mengatakan, setelah gol di menit awal pertandingan, permainan anak buahnya mengendurkan tempo permainan dan terkesan meremehkan lawan."Ini bahaya buat tim," ujarnya. Menurut dia, begitu lawan memainkan satu dua sentuhan, pemainnya terlihat kelabakan. Menurut dia, permainan timnya hanya efektif selama 15 menit di babak pertama. Setelah itu permainannnya melambat dan jarak tekanan kepada lawan jauh. Itu yang kemudian 30 menit di babak pertama permainan dikendalikan oleh tim tamu. Di babak ke dua, dengan mengganti beberapa pemain, PSCS mencoba bermain lebih cepat, dengan terus memberikan tekanan kepada tim lawan dengan terus menyerang. "Sebelum mereka mengorganisasikan pertahanannya, kita sudah masuk ke area pertahanan mereka," ungkapnya. Pada pertandingan kemarin, Pelatih mencoba memberikan kesempatan bermain kepada semua pemainnya dengan melakukan pergantian kepada sebelas pemain. Hal tersebut dilakukan untuk memberi pengalaman kepada semua pemain untuk merasakan animo pertandingan. "Kita tidak mengenal pemain lapis pertama atau kedua. Semata-mata memberikan kesempatan kepada semua pemain," imbuhnya. (nas/din)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: