BPBD Cilacap Sebut Intensitas Hujan Mulai Menurun

BPBD Cilacap Sebut Intensitas Hujan Mulai Menurun

Tetap Waspadai Bencana Longsor MAJENANG-Intensitas hujan yang terjadi saat ini diprediksi terus mengalami penurunan. Hujan deras juga semakin jarang terjadi. Namun demikian, ancaman bencana masih terus mengintip terutama di daerah langganan bencana. Ancaman tersebut berupa tanah longsor dan angin kencang. Sementara potensi banjir makin berkurang. HUJAN MULAI JARANG : Seorang warga sedang mencuci motor dari air hujan di Desa Bingkeng, Kecamatan Dayeuhluhur. Badan Penanggulangan Daerah Kabupaten Cilacap menyebutkan saat ini intensitas hujan mulai menurun. (HARYADI NURYADIN/RADAR BANYUMAS) "Intensitas hujan jauh menurun dibandingkan Desember atau Januari lalu," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Tri Kumara. Dia mengakui, ancaman tanah longsor masih menjadi fokus perhatian BPBD Kabupaten Cilacap. Pasalnya, saat ini longsor masih mengancam seperti yang ada di Desa Bantarpanjang dan Bantarmangu di Kecamatan Cimanggu. Terlebih lagi di Desa Bantarpanjang. Longsor di sana masih sangat mungkin terjadi karena belum ada penanganan permanen yang membuat tebing masih gampang bergerak turun dan tepat mengenai perkampungan warga setempat. "Ancaman longsor masih terus kita waspadai. Juga angin," kata dia. Kondisi ini, katanya akan tetap diwaspadai dengan melibatkan seluruh personil BPBD Kabupaten Cilacap, termasuk mereka yang bertugas di kantor UPT BPBD Majenang. Pengawasan serupa juga melibatkan warga setempat yang saat ini terus dihimbau untuk kembali mengaktifkan siskamling atau ronda malam. "Kondisi hujan ataupun tidak, petugas kita siagakan terus selama dua puluh empat jam dalam satu minggu," kata Tri Kumara. Sementara itu, ancaman pergerakan tanah di Desa Padangjaya, diyakini kini hampir tidak pernah terjadi lagi. Pergerakan tanah disana sudah merusak 24 rumah warga Dusun Jatiluhur dimana 19 diantaranya sudah dirobohkan. Sisanya mengalami retak-retak. "Sekarang pergerakan tanah nyaris tidak ada lagi meski hujan deras," tambah Kepala Desa Padangjaya, Tursino. Dia mengatakan, pihaknya masih terus berupaya mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) bagi warga yang terdampak. Untuk pemilik rumah roboh, desa akan memindahkan mereka ke huntara yang kini masih dalam pengerjaan dan diperkirakan selesai pada awal puasa nanti. "Saat ini sudah dua belas yang hampir selesai. Rencana tinggal plesterisasi. Sisanya nanti akan kita bangun lagi," kata dia. (har/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: