106 Orang di Desa Tanalum Ditracing, Cegah Klaster Tilik Bayi Meluas, Dinkes Lakukan Swab Test
SWAB: Dinas Kesehatan melakukan tes Swab yang dilakukan oleh Dinkes di Desa Tanalum. ADITYA/RADARMAS PURBALINGGA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga langsung melakukan tracing terhadap warga di Desa Tanalum, Kecamatan Rembang, Senin (3/5). Tracing dilakukan untuk mengetahui penyebaran Covid-19 di wilayah tersebut. https://radarbanyumas.co.id/18-warga-positif-setelah-jenguk-bayi-muncul-dua-klaster-baru-di-purbalingga-25-santri-di-majasari-positif/ "Tadi (kemarin, red), tim dari Dinkes mem back-up puskesmas untuk melakukan tracing terhadap 106 orang di Desa Tanalum. Sekaligus dilakukan swab test PCR," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalinga drg Hanung Wikantono, Senin (3/5). Dia menjelaskan, hal itu dilakukan untuk memastikan tingkat penularan atau penyebarannya. Sehingga bisa dilakukan pengobatan kepada warga yang hasil swab test PCR-nya positif. "Untuk sasaran swab test PCR, hari ini (kemarin, red) ada empat kategori. Antara lain warga yang hasil antigen positif, kontak erat yang antigen positif, kontak sosial kegiatan tarawih, serta peserta tarling dan perangkat desa yang kontak dengan kades yang mengeluh anosmia (sedang menunggu hasil swab test PCR)," jelasnya. Hanung menambahkan, untuk penanganan akan dilakukan tiga langkah untuk warga yang hasil swab test PCR-nya positif. Tujuannya agar klater tilik bayi tidak berkembang dengan dampak yang lebih besar. "Yang positif nantinya akan dilakukan tiga langkah penanganan yaitu isolasi mandiri. Selain itu mereka juga akan dirawat serta mendapatkan pengobatan yang memadai," lanjutnya, Terkait hasil swab test PCR yang dilakukan, menurutnya, akan diketahui dua hingga tiga hari kedepan. Dia berharap hasilnya akan baik dan tidak banyak warga yang hasilnya positif. "Kami berharap tidak banyak yang positif, karena pasca diketahui ada 18 orang positif antigen pengawasan sudah diperketat," tambahnya Diungkapkan, untuk swab test PCR selanjutnya akan dilakukan dalam lima hari kedepan. Jika hasilnya masih positif maka akan dilakukan karantina mandiri selama 14 hari kedepan. Hanung juga berpesan agar masyarakat menaati protokol kesehatan, serta diupayakan agar menghindari kerumunan. Hal itu dilakukan agar tidak muncul Klaster klaster baru di Kabupaten Purbalingga. Seperti diketahui, muncul klaster tilik bayi atau menjenguk bayi yang baru lahir di Desa Tanalum, Kecamatan Rembang. Dalam kasus tersebut diketahui ada 18 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus ini berawal dari salah satu warga yang mengikuti pengajian di Kabupaten Pekalongan. Setelah pulang yang bersangkutan dinyatakan positif terpapar Covid-19. Kebetulan, orang yang ikut pengajian di Pekalongan baru memiliki bayi dan warga sekitar menengok bayi tersebut. Akhirnya jadi menyebar. (tya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: