Setya Arinugroho: Jauhi Narkoba, Langkah Konkret Remaja Lindungi Masa Depan
INGATKAN GENERASI MUDA: Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho mengingatkan dan mengajak generasi muda untuk menjauhi Narkoba-JUNI R/RADARMAS-
SEMARANG, RADARBANYUMAS.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho mengingatkan dan mengajak generasi muda untuk menjauhi Narkoba. Hal itu, bisa menjadi langkah tepat bagi anak muda khususnya untuk melindungi masa depan mereka.
"Narkoba bukan hanya merusak kesehatan fisik dan mental remaja, tetapi juga menghancurkan potensi diri, hubungan sosial serta peluang peluang lainya yang justru banyak didapatkan di usia produktif," kata dia.
Ia menuturkan, melansir data dari bnn.go.id penyalahgunaan narkotika telah mencapai angka 296 juta jiwa, naik sebesar 12 juta jiwa jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Angka ini mewakili 5,8% penduduk dunia yang berusia 15-64 tahun. Data ini juga menunjukkan adanya peningkatan penyalahgunaan narkotika secara signifikan pada kalangan kelompok umur 15-24 tahun.
"Sudah banyak kasus yang dapat dijadikan pelajaran kaum muda untuk tidak mendekati barang haram tersebut. Karena hanya akan mendatangkan kesenangan sesaat dan kesengsaraan seumur hidup," ujarnya.
Sementara itu, bagi mereka yang sudah terkena atau kecanduan narkoba sebaiknya tetap dalam penanganan dan pemulihan dengan mengikuti rehabilitasi serta mendapat dukungan secara sosial baik dari keluarga maupun pihak lain.
"Remaja sekarang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena disebabkan berbagai macam faktor, seperti faktor psikologis, sosial, dan lingkungan yang kompleks. Sehingga penting bagi orang tua, pendidik, pemerintah, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam memitigasi dan mengatasi masalah tersebut," paparnya.
Lanjut, menurutnya ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan remaja terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Faktor-faktor ini bisa bersifat internal (dari dalam diri individu) maupun eksternal (dari lingkungan sekitar).
“Faktor eksternal, yang bisa menjerumuskan seseorang kepada narkoba adalah pengaruh lingkungan dan teman sebaya remaja sering kali merasa terpaksa untuk mengikuti kelompok atau teman-teman mereka yang menggunakan narkoba agar diterima dalam kelompok tersebut. Mereka mungkin merasa cemas jika tidak mengikuti perilaku tersebut dan takut dianggap tidak keren atau tidak sesuai dengan norma kelompok.” terangnya.
Narkoba sendiri punya beragam jenis, menurut UU tentang Narkotika, jenis narkoba dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan pada resiko ketergantungan ada Narkotika golongan 1, golongan 2, dan golongan 3.
Narkotika golongan 1 seperti ganja, opium, dan tanaman koka sangat berbahaya jika dikonsumsi karena beresiko tinggi menimbulkan efek kecanduan. Narkotika golongan 2 biasa dimanfaatkan untuk pengobatan sesuai dengan resep dokter. Jenis ini terdiri dari kurang lebih 85 jenis, beberapa diantaranya Morfin, Alfaprodina, dll. Narkoba golongan 2 ini juga berpotensi tinggi menimbulkan ketergantungan. Narkotika golongan 3 memiliki risiko ketergantungan yang cukup ringan dan banyak dimanfaatkan untuk pengobatan serta terapi.
Selain jenisnya, narkotika juga bisa dibedakan berdasarkan pada bahan pembuatannya, diantaranya adalah narkotika jenis sintetis, narkotika jenis semi sintetis, dan narkotika jenis alami. Narkotika jenis sintetis, didapatkan dari proses pengolahan yang rumit. Jenis ini sering dimanfaatkan untuk keperluan pengobatan dan juga penelitian.
Contohnya adalah Amfertamin, Metadon, Deksamfetamin, dll. Kemudian jenis semi sintesis yang bahan utamanya berupa narkotika alami yang kemudian diisolasi dengan cara diekstrasi atau memakai proses lainnya, Contohnya adalah Morfin, Heroin, Kodein, dll. Terakhir ada narkotika jenis alami yang dibuat melalui proses sederhana dan bersifat alami seperti Ganja dan Koka.
“Semakin banyak informasi yang dimiliki, semakin besar kesadaran untuk menjauhinya. Selektif dalam memilih lingkungan pertemanan," terangnya.
Ari juga menghimbau para remaja khususnya di Jawa Tengah, untuk menjaga diri dari pengaruh negatif dengan membangun relasi positif dan meningkatkan kesadaran akan bahaya narkoba minimal bagi dirinya sendiri. Sehingga bisa menekan angka penyalahgunaan narkoba pada remaja di Indonesia khususnya di Jawa Tengah. (res)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: