Meski Pandemi Covid-19, Realisasi Investasi 2020 Lampaui Target, Bupati Tiwi: Capai Rp 758 Miliar

Meski Pandemi Covid-19, Realisasi Investasi 2020 Lampaui Target, Bupati Tiwi: Capai Rp 758 Miliar

INVESTASI: Pabrik rambut palsu menjadi investasi favorit di Kabupaten Purbalingga. PURBALINGGA - Investasi di Kabupaten Purbalingga mencapai Rp 758.271.424.434 atau lebih dari Rp 758 milyar, selama 2020 lalu. Hal itu, diungkapkan oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi di DPRD Kabupaten Purbalingga, kemarin. "Angka tersebut merupakan realisasi investasi baru maupun pengembangan/perluasan usaha berdasarkan penerbitan izin, dari perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA)," kata putri sulung mantan Bupati Purbalingga dua periode Triyono Budi Sasongko ini. https://radarbanyumas.co.id/dpmtsp-banyumas-lampaui-target-investasi-2020-rp-1077-triliun-ciptakan-iklim-investasi-semakin-kondusif/ Dia menjelaskan, PMDN dan PMA tersebut bergerak dalam berbagai sektor usaha. Diantaranya, seperti perdagangan dan jasa, industri, properti, pariwisata, perhotelan, telekomunikasi, konstruksi, dan lain-lain. Masuknya investasi sejumlah tersebut, ternyata melebihi target yang dipatok Pemkab Purbalingga di awal tahun 2020. Hal itu, cukup menggembirakan karena selama 2020 lalu, Kabupaten Purbalingga perekonomiannya terpuruk akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan data di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Purbalingga investasi di Purbalingga ditargetkan mencapai Rp 670 milyar, pada tahu lalu. Jumlah itu naik Rp 100 miliar dibanding tahun 2019. Kepala DPMPTSP Kabupaten Purbalingga Ato Susanto mengatakan, ada beberapa faktor yang membuat target investasi naik sebanyak itu. Iklim investasi di Purbalingga diproyeksi akan menunjukkan tren positif seiring terlampauinya target investasi tahun lalu. Pada 2019, nilai investasi di Purbalingga mencapai Rp 679 miliar dari target yang ditetapkan Rp 570 miliar. Selain itu, iklim usaha di Jabodetabek dan Banten mulai menurun karena alasan kondusifitas keamanan dan keadaan alam seperti banjir. Para investor mulai melirik Jawa Tengah, termasuk Purbalingga karena lebih aman dan tidak rawan banjir. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: