Mancing Ikan, Guru SD Meninggal Terseret Banjir

Mancing Ikan, Guru SD Meninggal Terseret Banjir

EVAKUASI: Jenasah guru SD yang ditemukan hanyut saat mincing. (AMARULLOH NUR CAHYO/RADARMAS) PURBALINGGA - Aminudin (30), seorang guru di SDN 3 Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Rabu (15/4) sore, ditemukan sudah tak bernyawa. Warga RT 10 RW 3 Dusun Bandingan Desa Sirau itu meninggal karena terseret arus Sungai Tambra yang banjir saat korban sedang memancing ikan bersama satu temannya, Kiro (30), warga desa yang sama. Menurut kesaksian Kiro di depan polisi, dirinya bersama korban memancing di tengah sungai, mulai pukul 14.00. Namun setengah jam kemudian, air tiba- tiba banjir. Karena kaget, keduanya terburu- buru menyelamatkan diri. Namun nahas, Aminudin terpeleset dan hanyut terbawa arus. “Saya sempat bisa lari ke tepi meski kalang kabut. Saat itu saya tahu korban sudah terbawa arus. Saya akhirnya lari menuju ke pemuda yang sedang berjaga di posko Covid-19. Lalu diteruskan ke aparat desa dan polisi,” ungkapnya. Kemudian turun polisi, TNI dan SAR serta relawan. Lalu dilakukan penyisiran, pada pukul 17.00, korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa sekitar 1 kilometer dari awal dia hanyut. Jenasah diperiksa tim medis dan diserahkan ke keluarga. “Keluarga sudah menerima dan dimakamkan di pemakaman desa setempat,” imbuh Kiro dan tim SAR kemarin petang. (amr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: