Warga Bandingan Tewas Tersengat Lebah
PURBALINGGA - Nahas menimpa keluarga Imam Muhajir (66), warga Dusun III Derik, Desa Bandingan Kecamatan Kejobong, Jumat (23/3) sore. Istrinya, Suparmi (64), harus kehilangan nyawa karena diduga tersengat lebah yang dipelihara di belakang rumahnya. Imam menjelaskan, kejadian bermula saat dia akan mengambil kangsi (rumah lebah) yang ada di dalam sarang untuk diambil madunya. Setelah berhasil diambil, dia serahkan ke istrinya, Suparmi. Tidak ada kejadian apapun hingga kurang lebih 30 menit. BAHAYA : Imam, suami korban, menunjukkan sarang lebah yang ada di belakang rumahnya.AMARULLAH NURCAHYO/RADARMAS Namun tak diduga, dia disengat lebah berkali-kali. Mulai dari tangan, muka dan bagian tubuh lain. Hingga akhirnya Imam berhenti sebentar untuk istirahat. Selang beberapa menit, dirinya kembali mencoba mengambil sarang lebah lagi. “Pengambilan sarang lebih berikutnya, saya kembali disengat dan membuat saya lemas dan muntah-muntah. Kemudian saya pingsan dan terbangun sekitar pukul 17.00 pada hari yang sama. Saya berniat bangun dan menyuruh istri saya tidak usah panik. Serta membereskan sarang yang sudah diperas madunya segelas ke tempat lainnya,” paparnya. Tak disangka, ketika saya sedang duduk, istri saya berlari kedalam rumah sembari menunjukkan jari manis tangan kiri tersengat lebah. Namun tak sampai hitungan puluhan menit, tubuh istri saya mulai kaku. Tangan membiru. Namun saat diajak komunikasi masih lancar. “Begitu tangan mulai membiru dan kaku, tubuhnya juga tidak bisa digerakkan. Lalu denyut nadinya lemah serta hilang kontak. Hingga akhirnya saya menyuruh tetangga mengeceknya. Ternyata istri saya dinyatakan sudah meninggal,” tuturnya. Tak percaya, bapak empat anak ini membawa istrinya ke RSUD dr Goeteng Tarunadibrata. Dia ingin memastikan istrinya sudah meninggal atau hanya mati suri. Hingga akhirnya pihak RS menyatakan istrinya sudah meninggal saat di rumah. “Ketika itu, tim medis tidak memeriksa penyebab kematian. Karena kata dokter, saat tiba di RS sudah meninggal. Jadi sementara penyebab kematian masih sengatan lebah. Meski saya masih ragu, karena istri saya juga memiliki riwayat darah tinggi dan asma,” tuturnya. Penasehat Ikatan Dokter Indoensia (IDI) Purbalingga dr Wahyudi menjelaskan, kondisi pada Suparmi dinamakan alergi tipe cepat (syok anafilaksis). Racun lebah menyebabkan gangguan sirkulasi darah. Dimana darah mengumpul di pembuluh darah bagian tepi. “Saat darah mengumpul, aliran akan lambat dan suplai darah ke otak tersendat. Otak tak mendapatkan oksigen, akhirnya menyebabkan kematian. Tipe reaksi seperti itu hitungannya detik,” tuturnya. (amr/sus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: