Menikmati Sensasi Wisata Tubing di Desa Onje, Kecamatan Mrebet

Menikmati Sensasi Wisata Tubing di Desa Onje, Kecamatan Mrebet

Tiga Jeram Menantang yang Bisa Dinikmati Sepanjang Tahun Pengunjung Dilarang Pesan Nasi Bagi Anda yang suka wisata minat khusus tubing, boleh mencoba wisata ini di Desa Wisata Onje, Kecamatan Mrebet. Sensasi wisata tubing yang dikelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bangun Pesona, cukup memacu adrenalin. ADITYA WISNU WARDANA, Purbalingga Meski melewati tiga jeram yang menantang, namun tubing di hulu Sungai Klawing ini tetap aman. Wisatawan yang baru pertama kali mencoba tubing, tak perlu takut dan was-was. Para pemandunya sudah mahir dan berpengalaman. Tubing di Onje bisa dinikmati sepanjang tahun, termasuk saat musim kemarau sekalipun. Ketua Pokdarwis Bangun Pesona, Puji Utomo mengatakan, awalnya wilayah ini lebih sering digunakan untuk rafting (arung jeram) dan olahraga kayak. “Seiring dengan minat wisatawan untuk melakukan tubing, maka mulai tahun 2016, kami membuka paket wisata tubing,” katanya. Puji mengklaim, tubing di desanya lebih seru dan menakjubkan. Sepanjang jalur dari mulai star awal di Desa Tangkisan hingga finish di Desa Onje, semuanya menyuguhkan pemandangan yang bagus. Areal tanaman penduduk berupa pohon alba dan sebagian lainnya pekarangan, menambah suasana desa yang asri dan sejuk. “Sepanjang rute setidaknya ada tiga jeram yang lumayan menantang. Semuanya aman dan guide kami sudah terlatih,” imbuhnya. Setiap pengunjung juga dilengkapi peralatan pengaman, pelampung, helm. Tidak hanya itu, pengunjung juga bakal disuguhi snack berat berupa ketupat, mendoan dan minuman wedang uwuh untuk penghangat tubuh. “Di Desa Onje konon tidak boleh menjualbelikan nasi. Itu seperti pantangan. Jadi wisatawan kami suguhi kupat dan lauk. Kalau pesan selain nasi, tentu boleh. Misalnya pecel atau makanan ringan lain,” lanjutnya. Tenaga Fasilitator Pendamping Desa Wisata Onje, Luh Putu Valentine mengungkapkan, selain tubing untuk orang dewasa, pihaknya bersama Pokdarwis Bangun Pesona tengah menyiapkan tubing khusus anak-anak. Jaraknya lebih dekat dan disesuaikan dengan kemampuan anak-anak. “Untuk tubing anak-anak, waktu tempuhnya antara 30 – 60 menit, tergantung pesanan,” katanya. Dia menambahkan, Desa Onje sangat potensial untuk dikembangkan sebagai desa wisata, karena letaknya yang strategis dan tidak jauh dari pusat kota Purbalingga. Selain river tubing, rafting dan kayak, banyak potensi yang layak dijual untuk wisatawan. Antara lain Masjid Raden Sayyid Kuning, Makam Adipati Onje II, Makam Puspa Jaga, Makam Medang, dan Makam Nagasari. Ada juga Jojok Telu atau Kedung Pertelu yang merupakan pertemuan tiga sungai yakni Sungai Paku, Paingan, dan Sungai Tlahab. Selain itu ada Bukit Anjir. bBukit ini konon dulunya digunakan warga atau pasukan tentara rakyat untuk mengintai datangnya serangan penjajah Belanda. “Di Bukit Anjir jika cuacanya cerah, kita bisa melihat sunset dan sunrise. Panoramanya indah, dan kami akan buat gardu pandang di tempat ini,” ujarnya. Selain potensi alam dan budaya, di Desa Onje juga ada kerajinan kain Kluwung. Kain Kluwung mempunyai struktur kain yang lebih tebal dan halus jika dibanding kain Songket. “Kami yakin setelah dikemas, potensi ini akan memiliki daya tarik bagi wisatawan,” jelasnya. (*/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: