Sering Rusak, Penilik Kembalikan Sepeda Motor Dinas

Sering Rusak, Penilik Kembalikan Sepeda Motor Dinas

PURBALINGGA - Baru setahun diberikan, 15 penilik pendidikan luar sekolah (PLS) mengembalikan sepeda motor dinas kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga, kemarin (29/2). Belasan sepeda motor berpelat merah itu diterima langsung oleh Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM, di tempat parkir Setda Purbalingga. Ketua Ikatan Penilik Indonesia (IPI) Purbalingga, Purwaji mengatakan, sepeda motor inventaris tersebut dikembalikan karena sering rusak, meskipun baru satu tahun pemakaian. "Biaya perawatannya sangat tinggi. Karena sebentar-sebentar rusak. Selain itu, kami juga harus mengganti sejumlah onderdil sepeda motor, karena tak tahan lama," jelasnya kepada Radarmas. Selain itu, dia mengaku layanan purna jual, yakni perawatan sepeda motor tidak memadai. Hanya ada satu bengkel resmi di Kelurahan Bancar, Kecamatan Purbalingga. "Kami juga menemukan, teknisi di bengkel tersebut tidak ada. Sehingga, kami kesulitan untuk memperbaiki kerusakan sepeda motor," ungkapnya. Dia dan rekan-rekan penilik lainnya juga mengaku, selalu khawatir sepeda motor tersebut rusak di tengah jalan. "Sebab sering saat motor sedang berjalan, tiba-tiba mati mendadak," katanya. Dia menjelaskan, masing-masing pemilik yang mendapatkan inventaris sepeda motor dinas tersebut, mengalami kerusakan dengan kadar yang berbeda-beda. Dia menambahhkan, inventaris bermerek Mak Vipros itu, merupakan pengadaan 2014 lalu. Dia menambahkan, atas pertimbangan itu, pihaknya berkesimpulan jika pengguaan sepeda motor tersebut tidak efektif dan efisien. Karena itulah pihaknya mengembalikan ke Pemkab dan meminta kebijakan dari Bupati. Sementara itu, Bupati Purbalingga H Tasdi SH MM mengatakan, pihaknya segera menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan kepada Pj Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala Dinas Pendidikan (Dindik), Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) untuk melakukan kajian lebih dalam terkait kondisi sepeda motor tersebut. "Sesuai prosedur, kami terima motor itu. Kami segera kaji mengapa motor ini cepat rusak. Apakah sesuai dengan spek atau tidak. Kepada penilik, saya minta tetap bekerja meskipun saat ini tidak menggunakan motor dinas. Soal apakah ada pengadaan baru lagi atau tidak, tunggu hasil kajian," katanya. Sementara itu, Pj Sekda Purbalingga Kodadiyanto mengatakan, pengadaan motor tersebut dilakukan pada Desember 2014. Adapun jumlah seluruhnya 61 unit. Motor tersebut buatan PT Mega Andalan Motor Industri (PT MAMI) di Jogjakarta. "Waktu itu alasan dipilih perusahaan itu karena pemiliknya adalah putra daerah. Mereka juga berjanji mau menampung alumni SMK 3 untuk bekerja di perusahaan tersebut," katanya. Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Purbalingga Tri Gunawan mengelak, ketika koran ini menyebutkan apakah pengadaan sepeda motor tersebut tidak memenuhi spesifikasi teknis, lelang. Sebab, baru setahun pemakaian, sepeda motor tersebut sudah banyak mengalami kerusakan. "Semua sesuai dengan spesifikasi," tegasnya. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: