Purbalingga Terancam Limbah Berbahaya

Purbalingga Terancam Limbah Berbahaya

Sejumlah Industri Tak Miliki IPAL PURBALINGGA- Penanganan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Purbalingga dinilai masih minim. Pasalnya, sejumlah perusahaan industri yang berpotensi menghasilkan limbah B3 ternyata belum memiliki Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL). Sehingga limbah B3 itu rawan terpapar ke perairan atau lingkungan terbuka. Kepala Badan Lingkungan Hidup Purbalingga, Ichda Masriyanto mengatakan, saat ini dibutuhkan itikad baik pemilik atau pengelola industri untuk menangani limbah B3 itu. Misalnya dengan menggandeng penyedia jasa pengangkut dan pengolah limbah B3 bersertifikat. “Purbalingga sudah bisa dikategorikan memiliki banyak industri. Paling tidak potensi limbah B3 bisa tinggi. Jika tidak ditangani serius, maka bisa mengancam lingkungan sekitar,” jelas Ichda. Pihaknya terus mendorong pengelola industri seperti pabrik rambut hingga sejumlah instansi pemerintah seperti rumah sakit, puskesmas dan lainnya untuk lebih intensif memikirkan solusi bahaya limbah B3 itu. “Kami memiliki fungsi pengawasan. Jika ada dugaan pencemaran, maka bisa dimulai dari sanksi administratif  hingga sanksi berat lainnya tergantung tingkat pelanggaran. Termasuk kewenangan polisi dalam menyidik pelanggaran ini,” tegasnya. Dirut salah satu penyedia jasa pengelolaan limbah B3, Tubari mengatakan, potensi limbah B3 tidak tertangani di Purbalingga cukup tinggi. Pihaknya siap mensosialisasikan hingga ke proses kerjasama untuk menangani dan memberikan keterangan jika suatu pabrik atau rumah sakit sudah bebas pencemaran limbah B3. “Kondisi pengelolaan limbah B3 harus segera mendapatkan penanganan serius. Minimal ada upaya mengelola dengan tetap melakukan pengawasan dari institusi pemerintah yang berwenang hingga kepolisian,” tegasnya, kemarin.(amr/bdg) KETERANGAN FOTO PAPARAN : Kepala BLH Kabupaten Purbalingga, Ichda Masriyanto ketika memaparkan pengantar pengelolaan limbah B3, Rabu (24/2).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: