Bus Enggan Masuk Terminal, PAD Tak Maksimal

Bus Enggan Masuk Terminal, PAD Tak Maksimal

PURBALINGGA - UPTD Terminal Purbalingga gagal memaksimalkan pendapatan retribusi selama setahun lalu. Sebab, masih banyak ditemukan bus atau angkutan umum, yang enggan masuk terminal karena menghindari retribusi. Hal itu, diakui oleh Kepala Terminal Purbalingga Budi Setiawan kepada wartawan, ketika ditemui di ruang kerjanya, kemarin (27/1). Meski demikian, menurutnya UPTD Terminal Purbalingga masih bisa melebihi target Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang dibebankan. Tahun lalu, Terminal Purbalingga berhasil meraih pendapatan Rp 435,933 juta. Sedangkan, target PAD yang dibebankan kepada UPTD Terminal Purbalingga Rp 428,851 juta. Sehingga, berhasil melampaui target Rp 7 Juta. "Kami bisa melebihi target karena petugas disiplin dalam menarik retribusi. Namun kami akui, masih belum maksimal. Sebab, masih banyak bus yang sengaja lewat jalan alternatif sehingga tidak transit di terminal. Kalau mereka tertib (masuk terminal), perolehan PAD bisa lebih besar lagi," jelasnya. Dia menjelaskan, pihaknya menemukan ada bus yang memilih lewat jalur alternatif. Diantaranya, dari arah selatan, banyak yang berbelok ke arah jalan Desa Grecol tembus Jl Soekarno - Hatta. Ada pula yang hanya melintas di depan terminal saja, tapi tidak masuk. "Sebenarnya kalau setiap titik yang dijadikan alternatif atau sekitar luar terminal ada petugas yang berjaga, mungkin bisa mencegah kecolongan," katanya. Sejauh ini pencapaian PAD Terminal sebesar itu sudah cukup maksimal dengan jumlah petugas yang ada. PAD tersebut didapat dari sewa kios, retribusi angkutan masuk, baik dari terminal utama Purbalingga maupun sub terminal Jompo dan sub terminal Penaruban. Tarif retribusi ini masih mengacu pada Perda Kabupaten Purbalingga No 1 Tahun 2012 tentang Retribusi Terminal. "Perda tersebut masih cukup relevan dan belum begitu penting untuk direvisi," katanya. Selain kecolongan angkutan umum yang menghindar dari terminal, pendapatan dari sektor parkir di Terminal juga belum tergarap maksimal. Ia berharap agar kedepannya bisa dibuatkan shelter khusus untuk memaksimalkan pelayanan parkir dan meningkatkan potensi pendapatan parkir. (tya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: